Nasional
Densus 88 Ciduk Amir Anshor Daulah di Bima
Densus 88 Ciduk Amir Anshor Daulah di Bima
Detasemen Khusus 88 Anti Teror kembali melakukan operasi besar dengan menangkap dua terduga teroris di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu (4/9).
Salah satu teroris yang ditangkap adalah sosok berpengaruh, Lahmudin, yang dikenal sebagai Amir kelompok Anshor Daulah di Asia Tenggara. Operasi ini berlangsung di dua lokasi berbeda di Bima, dari pukul 07.05 hingga 12.10 WIB, dengan penangkapan yang penuh drama.
Ketua RT 11 RW 04 Kelurahan Penatoi, Nasarudin, turut mendampingi tim Densus 88 dalam operasi tersebut. Awalnya, tim Densus bergerak menuju rumah terduga teroris. Namun, penggerebekan itu gagal karena target utama tidak berada di rumahnya.
“Kebetulan dia sedang tidak di rumah. Saya ikut mendampingi saat penggeledahan,” ujar Nasarudin dilansir TEMPO.
Gagal di lokasi pertama, tim Densus 88 langsung bergerak cepat ke sebuah SPBU di depan BTN Penatoi. Di sinilah momen penangkapan yang menegangkan terjadi. Anas, seorang saksi mata, mengaku melihat langsung kejadian tersebut.
Baca juga : Densus 88 Tangkap Terduga Teroris AQAP di Gorontalo
Penangkapan terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. “Tiba-tiba saja anggota Densus meneriakkan, ‘jangan bergerak!’ sewaktu Lahmudin dihentikan saat mengendarai motor,” kata Anas di lokasi.
Penangkapan Lahmudin ini menuai perhatian, terutama setelah mantan Ketua JAD, Iskandar, angkat bicara. Iskandar menegaskan bahwa dirinya tidak lagi terlibat dalam kelompok tersebut. “Lahmudin adalah Amir Anshor Daulah Indonesia dan terhubung dalam grup WA Khilafah Suriah,” ungkap Iskandar, yang pernah menjadi Amir JAD pada 2017 dan telah dua kali ditahan oleh Densus 88.
Kelompok Anshor Daulah diketahui memiliki tujuan membentuk struktur Tanzim demi mewujudkan jihad fisabilillah. Lahmudin dikenal memiliki banyak pengikut di Penatoi, dan beberapa di antaranya diketahui pernah melakukan latihan militer di perkebunan sawit Began Keladi, Dumai Barat. Mereka juga disebut terhubung dengan kelompok di Jawa Tengah dan Bekasi.
“Mereka telah melakukan Idad, latihan ala militer, sebanyak dua kali pada awal 2022,” tambah Iskandar.
Operasi penangkapan ini menegaskan kembali komitmen Densus 88 dalam memerangi terorisme di Indonesia, sekaligus mengingatkan masyarakat akan ancaman yang masih nyata dari kelompok-kelompok radikal.
Baca juga : Menteri Retno Desak Parlemen Bela Palestina