Internasional
Imam Khamenei Mengingatkan, Musuh Gunakan Ketakutan Sebagai Senjata
Imam Khamenei Mengingatkan, Musuh Gunakan Ketakutan Sebagai Senjata
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, Imam Sayyid Ali Khamenei, memberikan peringatan yang kuat mengenai strategi musuh yang semakin canggih dalam melancarkan perang psikologis. Beliau menegaskan bahwa tujuan utama dari taktik ini adalah menanamkan rasa takut di kalangan bangsa-bangsa, khususnya Iran, dengan harapan dapat memaksa mereka untuk mundur dan menyerah pada tekanan eksternal.
Dilansir al-Manar, dalam pertemuan yang berlangsung pada hari Rabu (14/8) dengan anggota “Markas Besar Kongres Nasional Martir Provinsi Kohgiluyeh dan Boyer-Ahmad,” Imam Khamenei menjelaskan secara mendalam bagaimana perang psikologis telah menjadi alat utama musuh dalam menggoyahkan mental dan semangat bangsa Iran.
Beliau juga menekankan bahwa musuh berusaha menggunakan ketakutan sebagai senjata untuk menekan dan mengintimidasi bangsa, dengan tujuan agar Iran mundur dari berbagai pencapaian strategis di berbagai bidang, baik itu dalam aspek militer, politik, maupun budaya.
Imam Khamenei juga menekankan bahwa para martir Iran, melalui pengorbanan mereka, telah memainkan peran kunci dalam melawan dan menetralisir upaya-upaya perang psikologis ini. Menurutnya, keberanian dan pengorbanan mereka tidak hanya berhasil mempertahankan kemerdekaan dan integritas Iran, tapi juga menjadi benteng moral yang menolak serangan psikologis musuh.
Baca juga : Hamas: Zionis Tak Ingin Perdamaian
Lebih lanjut, Imam Khamenei menjelaskan bahwa salah satu elemen utama dari perang psikologis yang dilancarkan terhadap bangsa Iran adalah melalui pembesar-besaran kemampuan musuh. Sejak Revolusi Islam tahun 1979, beliau mencatat, berbagai taktik telah digunakan oleh kekuatan-kekuatan besar, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan zionis, untuk menciptakan rasa takut di kalangan rakyat Iran. Dengan terus menerus menggambarkan musuh sebagai kekuatan tak terkalahkan, mereka berusaha melemahkan semangat dan daya juang bangsa Iran.
Namun, Imam Khamenei dengan tegas menyatakan bahwa bangsa-bangsa, termasuk Iran, dapat menolak dan melawan taktik-taktik ini jika mereka bersandar pada kekuatan internal mereka sendiri, bersatu, dan percaya pada kemampuan serta potensi yang dimiliki. Beliau menegaskan bahwa dengan memahami kekuatan musuh yang sebenarnya, bangsa-bangsa tidak perlu tunduk pada tekanan dari kekuatan arogan.
Di samping itu, Imam Khamenei juga memperingatkan tentang adanya plot budaya yang dilancarkan oleh musuh untuk merusak gaya hidup masyarakat. Beliau mengapresiasi mereka yang bekerja keras untuk melawan perang psikologis di ranah budaya, dengan menjaga nilai-nilai dan identitas bangsa dari pengaruh negatif yang dibawa oleh musuh. Beliau menegaskan bahwa perang psikologis tidak hanya terjadi di medan perang, tetapi juga dalam aspek kehidupan sehari-hari, di mana budaya dan identitas bangsa menjadi target utama.
Baca juga : Brigade al-Qassam Tembakan Rudal ke Tel Aviv