Internasional

Yaman: Tanggapan atas Agresi Rezim Zionis Tak Terhindarkan

Pimpinan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul Malik Badreddine Houthi, menegaskan pada Kamis (25/7) bahwa tanggapan terhadap agresi rezim zionis di Hodeidah tidak dapat dihindari, dan operasi militer untuk mendukung Palestina akan terus berlanjut.

Dilansir al-Manar, dalam pidato mingguan yang disiarkan di televisi, Sayyid Abdul Malik menekankan bahwa Yaman tidak akan ragu untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas melawan rezim zionis hingga genosida di Gaza dihentikan dan pengepungan di wilayah tersebut dicabut.

“Dalam upaya dukungan Yaman, tahap kelima eskalasi diluncurkan dengan Operasi Yafa yang menargetkan Yafa (Jaffa) pada akhir pekan lalu,” ungkapnya. Abdul Malik menjelaskan bahwa operasi ini mengejutkan musuh karena target yang disasar adalah “Tel Aviv,” pusat pengambilan keputusan, dan jarak yang ditempuh oleh drone sangat jauh.

“Drone Yafa terbang sejauh lebih dari 2200 km, menembus semua dinding dan penghalang yang diandalkan oleh musuh untuk perlindungan, termasuk para pembela dan pendukungnya.”

Menurut pemimpin Yaman tersebut, Operasi Yafa menargetkan sasaran spesifik dengan akurasi tinggi dari jarak yang jauh, yang mengintimidasi musuh zionis dan Amerika.

“Menargetkan Tel Aviv berarti tidak ada lagi tempat yang aman bagi Zionis di Palestina yang diduduki.”

Abdul Malik juga menyoroti kesuksesan Hizbullah dalam menerbangkan drone pengintai di atas pangkalan udara Ramat di Haifa, bahkan musuh zionis gagal mendeteksinya.

Departemen Media Militer Yaman merilis video pada Selasa yang menunjukkan rekaman peluncuran drone Yafa menuju Tel Aviv. Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan serangan drone yang berhasil terhadap target signifikan di Tel Aviv, Palestina, sebagai bagian dari dukungan berkelanjutan mereka untuk Gaza. Operasi ini dilakukan oleh drone Yafa yang baru dikembangkan, sebagaimana dinyatakan oleh juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree.