Nasional
Densus 88 Antiteror Tangkap 10 Terduga Teroris di Solo Raya
Densus 88 Antiteror Tangkap 10 Terduga Teroris di Solo Raya
Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) menggelar operasi tangkap terhadap sepuluh terduga teroris di wilayah Solo Raya pada Kamis (25/01). Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Satake Bayu, mengkonfirmasi penangkapan tersebut, yang melibatkan terduga teroris dari berbagai daerah di eks Karesidenan Surakarta.
Salah satu terduga teroris yang ditangkap adalah Mujiono, seorang Ketua RT di Kelurahan Mojo, Kota Solo. Pria ini, sehari-hari berjualan barang bekas di Pasar Klitikan Notoharjo, ditangkap seusai salat subuh di Masjid al Badar, tidak jauh dari rumahnya.
Rumah sederhana tempat tinggal Mujiono, yang dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Solo, menjadi fokus operasi. Sejumlah barang bukti, termasuk busur panah dan senapan angin, dibawa oleh anggota Densus 88 dari dalam rumah Mujiono.
Dalam pernyataannya, Kombes Pol Satake Bayu tidak memberikan detail peran Mujiono dan sembilan terduga teroris lainnya. Namun, ia menegaskan bahwa Densus 88 yang menangani terduga teroris akan memberikan informasi lebih lanjut.
Baca juga : Kawal Generasi Muda dari Ancaman Radikalisme, BNPT dan Kepolisian Bersinergi
Seorang tetangga, Suprapto, menyampaikan bahwa Mujiono sering menjadi imam di Masjid al Badar dan aktif memberikan kultum. Ia juga mengungkapkan bahwa sejumlah barang bukti, termasuk senapan angin yang dijual Mujiono di Pasar Klitikan, disita oleh Densus 88.
Dalam respons atas operasi ini, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Utara, Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, menegaskan, “Terima kasih BNPT telah datang, kami akan berkolaborasi dalam melakukan pencegahan tentu akan menggandeng TNI dalam prosesnya.”
Pada Oktober 2023, Densus 88 Antiteror Mabes Polri melaporkan penangkapan 59 orang terduga teroris, termasuk 40 yang disebut merencanakan aksi teror untuk menggagalkan Pemilu 2024. Densus 88 menyebut 40 orang tersebut sebagai anggota Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang memiliki afiliasi dengan ISIS. Target JAD disebutkan termasuk polisi, aparat pemerintah, kepala daerah, dan menteri.
Operasi tangkap terhadap Mujiono dan sembilan terduga teroris lainnya menunjukkan ketegasan aparat keamanan dalam menangani ancaman terorisme di Tanah Air. Pihak berwenang terus melakukan langkah preventif untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dalam konteks ini, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Satake Bayu, menyoroti pentingnya kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat. Ia menegaskan, “Kalau mau menghancurkan negeri ini, hancurkan persatuannya, hancurkan toleransinya dan yang disasar itu generasi muda. Maka, kita harus jaga generasi muda agar tidak tersusupi paham-paham kekerasan. Jangan abai dan lengah menjaga negeri.”
Baca juga : Gagal Stop Agresi Brutal Zionis, Menlu Kecam PBB