Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Menlu Retno: Tindakan Rezim Zionis Tak Bisa Disebut Membela Diri

Menlu Retno: Tindakan Rezim Zionis Tak Bisa Disebut Membela Diri

Menlu Retno: Tindakan Rezim Zionis Tak Bisa Disebut Membela Diri

Dalam keterangannya di Kantor PBB di Jenewa, Swiss, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan bahwa tindakan rezim zionis yang telah merenggut nyawa belasan ribu warga sipil di Jalur Gaza tidak dapat disamakan dengan aksi membela diri atau self-defence.

Dalam suasana peringatan 75 Tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (12/12), Retno menyoroti dengan tajam serangan zionis yang menyasar banyak warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan bayi. Pada diskusi tersebut, Retno juga menyinggung perusakan zionis terhadap rumah sakit, tempat ibadah, kamp pengungsian, serta pembatasan hak-hak dasar masyarakat Palestina.

Dalam kutipannya yang tegas dan jelas, Retno menyatakan, “Tindakan ini tidak dapat dibenarkan dan jelas melanggar hukum humaniter internasional,” dilansir Kompas Tv.

Ia mengajak negara-negara anggota PBB untuk menguatkan komitmen bersama dalam penegakan hak asasi manusia, Retno menekankan bahwa siapa pun yang berkomitmen membela HAM tidak boleh tinggal diam. Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya terus memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan bagi masyarakat Palestina.

Baca juga : DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu Retno: Indonesia Kecewa

Retno tak lupa mengkritik negara-negara yang terkesan menerapkan standar ganda dalam penegakan hak asasi manusia. Ia menyoroti kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk mengesahkan resolusi gencatan senjata kemanusiaan, dengan menyebutnya sebagai cermin dari kegagalan sistem multilateral yang telah ketinggalan zaman.

Dalam nada tajamnya, Retno menyampaikan, “Saya juga sampaikan bahwa Indonesia sangat menyesali kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk mengesahkan resolusi humanitarian ceasefire (gencatan senjata kemanusiaan). Hal ini mencerminkan gagalnya sistem multilateral yang sudah ketinggalan zaman.”

Tidak lupa, Retno menyoroti paradoks di mana pihak-pihak yang sering menggurui mengenai HAM menjadi pihak yang membiarkan rezim zionis melanggar HAM. Serangan zionis ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu, menurut laporan terakhir, telah mengorbankan setidaknya 18.415 jiwa, di mana 7.729 di antaranya adalah anak-anak.

Baca juga : Pakar Digital Forensik: Tren Kebocoran Data di Indonesia Melonjak Sejak 2019