14 Manusia Suci
Penjara Imam Hasan Askari
Penjara Imam Hasan Askari
Muhtadi melihat bahwa usaha-usaha pengasingan, pendiskreditan, dan perampasan tidak dapat menghentikan laju aktivitas Imam Hasan Askari as dan para pecintanya. Dus tidak mampu menghambat perluasan gerakan beliau. Karena itu, ketika menyadari bahwa pengajaran dan penjagaan Imam as kepada para pengikutnya berpengaruh dalam melumpuhkan upaya-upaya rezim Abbasiyah, maka Muhtadi tidak menemukan jalan lain kecuali mempersempit ruang gerak beliau dengan jalan memenjarakannya.
Orang-orang Abbasiyah menemui Saleh bin Washif ketika Imam as diciduk. Mereka berkata, “Jangan beri ia peluang sedikit pun dan persempitlah ruang geraknya.” Saleh menjawab, “Aku tidak dapat berbuat apa-apa terhadapnya! Telah kuwakilkan dua orang untuk menanganinya, namun sialnya mereka kini justru menjadi masalah besar, karena mereka menjadi ahli ibadah yang selalu mengerjakan salat dan puasa.”
Kemudian dua orang itu diseret dan ditanya, “Celaka kalian! Apa yang telah ia perbuat terhadap kalian berdua?”
Mereka menjawab, “Apa yang harus kami katakan tentang lelaki ini, yang siang harinya berpuasa dan malam harinya bangun beribadah. Ia tidak berbicara dan tidak menyibukkan diri kecuali beribadah. Jika ia menatap kami, kami kontan gemetar dan tidak dapat mengendalikan diri.” Mendengar pengakuan ini, orang-orang Abbasiyah berpaling dengan rasa keceewa.
Baca juga : Masjid Kufah, Pusat yang Penting
Muhtadi mengancam akan membunuh Imam Hasan Askari as. Berita ini terdengar oleh sebagian sahabat beliau, yang kemudian menulis surat kepada beliau, “Tuanku, segala puji bagi Allah yang telah melalaikan ia dari engkau. Telah sampai kabar kepada kami bahwa ia mengancam engkau (dengan pembunuhan)!”
Saat itu, Muhtadi sibuk dalam memfitnah para pecinta Imam Hasan Askari as dan berencana membasmi mereka. Di sini, para sahabat Imam mendapat jawaban kongkrit dari Imam as tentang nasib Muhtadi di masa datang, “Itu berarti ia telah mempersingkat umurnya sendiri, tunggulah lima hari lagi mulai dari sekarang! Ia akan terbunuh pada hari keenam setelah kehinaan yang menimpanya.
Benarlah, sebagaimana yang diucapkan Imam Hasan Askari as, pasukan Muhtadi kalah dan ia memasuki kota Samara seorang diri, meminta tolong kepada semua orang, “Wahai kaum muslim! Aku ini Amirul Mukminin. Mereka telah memerangi Khalifah kalian!” Namun tak ada seorang pun yang menolongnya.
Abu Hasyim Ja’fari berkata, “Aku dipenjara bersama Imam Hasan Askari as dalam tahanan Muhtadi bin Wasiq. Imam as berkata kepadaku, ‘Malam ini Allah akan memutuskan tentang umurnya (Muhtadi).’” Persis di pagi harinya, orang-orang Turki membuat onar dan Muhtadi terbunuh.
Lembaga Internasional Ahlulbait, Teladan Abadi Hasan Askari
Baca juga : Wafat Rasulullah, Musibah Ahlulbait