14 Manusia Suci
Menangisi Imam Husain, Mendekati Allah
Menangisi Imam Husain, Mendekati Allah
Menangisi Imam Husain as dinilai sebagai pendekatan diri kepada Allah Swt, karena tragedi Imam Husain as sangat berkaitan erat dengan pengorbanan agung yang beliau tanggung deritanya demi Allah Swt. Ini merupakan pengingatan dari Allah Swt dan riwayat dari Rasulullah saw yang, karena mengetahui nasib cucunya, menangis saat kelahiran Imam Husain as, ketika masa kanak-kanak yang suka bermain-main, dan pada saat-saat terakhir menjelang beliau wafat.
Bagi orang-orang yang menunjukkan simpati dan kasih sayang terhadap orang-orang yang mereka cintai ketika orang-orang yang mereka cintai tertimpa kesedihan dan musibah adalah hal alamiah.
Allah Swt befirman: …Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan. (QS. asy-Syura: 23)
Baca juga : Kesaksian Kita pada Imam Husain
Rasulullah saw secara eksplisit memberitahu kaum muslimin bahwa ayat ini berkenaan dengan Ahlulbait as, yaitu Imam Ali as, Sayyidah Fatimah as, Imam Hasan as, dan Imam Husain as. Dengan demikian, wajib bagi kaum muslimin untuk menunjukkan cinta dan simpati terhadap individu-individu ini dan cobaan-cobaan yang mereka derita.
Tidak ada Ahlulbait as yang mati dengan kematian alamiah; mereka semua syahid, baik diracun atau dibunuh oleh pedang dalam perjuangan-perjuangan mereka untuk membela Islam. Tidak ada orang yang sanggup merasakan kesedihan dan kepedihan untuk tragedi-tragedi mereka.
Sayyid Moustafa Qazwini, Meretas Jalan Islam Muhammadi
Baca juga : Kebangkitan Imam Husain, Simbol Perlawanan