Ikuti Kami Di Medsos

14 Manusia Suci

Kesaksian Kita pada Imam Husain

Kesaksian Kita pada Imam Husain

Kesaksian Kita pada Imam Husain

Kesaksian apa yang hendak kita sampaikan pada Imam Husain as? Apa sebenarnya yang hendak kita buktikan atau tegaskan? Apa kita ingin menambah manfaat bagi beliau? Tentu bukan demikian maksudnya.

Para ulama memberikan penafsiran yang sangat baik dalam hal ini. Menurut mereka, terkadang seseorang menyatakan sesuatu bukan dengan maksud memahamkan orang lain, tapi ingin menegaskan dirinya sudah menyadari dan memahami sesuatu. Terkadang seseorang memberikan kesaksian di hadapan orang lain tentang sesuatu hanya untuk menegaskan pemahamannya. Sekaitan dengan kesaksian seperti ini, syahadah berarti pengakuan.

Baca juga : Menangisi Imam Husain, Mendekati Allah

Jadi, ketika memberi kesaksian kepada Imam Husain as yang mengetahui hakikat syahadah, kita benar-benar menyadari dan memahami bahwa perjuangan dan revolusi Imam Husain as adalah amar makruf nahi munkar. Kita juga merasakan bahwa Imam Husain as berjuang bukan atas dasar ajakan rakyat Kufah. Kesaksian kita berarti bahwa beliau telah menggelorakan perjuangan jauh sebelum rakyat Kufah mengundangnya.

Kita menyaksikan dengan kesadaran bahwa Imam Husain as bangkit berjuang melawan para penindas bukan karena beliau menolak berbaiat kepada Yazid. Revolusi Imam Husain as kita saksikan sebagai perjuangan universal dengan menegakkan pilar-pilar Islam, yaitu amar makruf nahi munkar. Ketika kita menyadari bahwa Imam Husain as telah menegakkan amar makruf nahi munkar dan telah berjihad di jalan Allah SWt, berarti kita telah memahami arti syahadah atau kesaksian kita.

Murtadha Muthahhari, Stop Anarkisme (Kode Etik Amar Makruf Nahi Munkar)

Baca juga : Kebangkitan Imam Husain, Simbol Perlawanan