Berita
Kampanye Aliansi Nasionalis Tolak ISIS
Kemeriahan Car free Day pada hari ini, Minggu (24/8) diwarnai sejumlah kegiatan kampaye dan atraksi yang dilakukan sejumlah masyarakat Jakarta. Salah satunya adalah kampanye yang dilakukan Aliansi Nasionalis berupa penolakan terhadap upaya gerakan para pendukung ISIS di Indonesia Mengapa kampanye ini dianggap penting?
Dimas, selaku penggagas kampanye ini mengungkapkan kepada ABI Press bahwa hal ini dilakukan untuk mengingatkan kembali masyarakat yang saat ini mungkin sudah agak lupa dengan nilai-nilai Pancasila disebabkan banyak faktor.
Aliansi Nasionalis mengangkat isu ISIS karena saat ini isu tersebut memang sedang menjadi isu nasional.
“Pada saat ini gerakan ISIS dan para pendukungnyalah yang tampak nyata mengancam kedaulatan NKRI,” jelas Dimas.
Kampanye menolak ISIS oleh Aliansi Nasionalis, menurut Dimas adalah upaya menyeru kembali pentingnya melestarikan prinsip kebhinekaan yang telah menjadi pengikat Negara Kesatuan Republik Indonesia selama ini.
Lebih jauh Dimas mengungkapkan bahwa kampanye ini dilakukan semata-mata karena merasa keutuhan NKRI terancam oleh kehadiran separatis-separatis radikal yang muncul berawal dari sentimen-sentimen agama.
“Jadi jangan sampai gerakan seperti separatis itu membesar deh, mumpung masih kecil-kecil langsung diberantas aja,” tambah Dinora, perempuan yang saat itu berada di samping kiri Dimas.
Aliansi Nasionalis yang para anggotanya berasal dari berbagai macam agama, suku dan etnis ini bergerak dari Dukuh Atas dan berada di Bundaran Hotel Indonesia pada pukul 9 pagi. Dengan mengenakan kaos berwarna Hijau, massa membawa berbagai banner bertuliskan penolakan terhadap gerakan ISIS dan keberadaan sejumlah ormas radikal di Tanah Air.
Berbagai kampanye positif untuk terus menyuarakan kebhinekaan dan kesatuan NKRI, seperti yang dilakukan Aliansi Nasionalis tentu wajib kita apresiasi dan kita dukung.
Semoga ke depan akan semakin banyak lagi gerakan dan kampanye positif demi menjaga kesatuan dan keutuhan Republik Indonesia tercinta ini. (Lutfi/Yudhi)