Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Kementerian PPPA: Literasi Digital Mampu Lindungi Perempuan

Kementerian PPPA: Literasi Digital Mampu Lindungi Perempuan

Kementerian PPPA: Literasi Digital Mampu Lindungi Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyatakan bahwa perempuan yang memiliki literasi digital yang baik mampu melindungi mereka dari ancaman kriminal di media sosial.

“Perempuan yang memiliki literasi digital akan mampu melindungi diri sendiri di dalam dunia digital dan masa depan, termasuk melindungi anak-anaknya dalam berselancar pada dunia digital, di media sosial,” kata Bintang Puspayoga di Jakarta, Rabu (7/6) dilansir Antaranews.

Pernyataan Bintang ini terkait dengan kasus kekerasan gender berbasis online yang kerap terjadi saat ini. Tak hanya itu, bahkan ditemukan pula kesenjangan ketika perempuan atau anak-anak mengakses sebuah informasi.

Baca juga : BNPT: Kelompok Teroris Terus Berkembang

Menjawab hal itu, tersebut, Kementerian PPPA mendorong perempuan Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital dan pada saat yang sama membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk melindungi diri tetap aman dan bebas dari ancaman kriminal di dunia digital.

Karena itu, Kementerian PPPA menjadikan momentum Hari Keluarga Nasional Tahun 2023 yang dirayakan pada 29 Juni mendatang digunakan untuk meningkatkan literasi digital keluarga.

“Pada Hari Keluarga Nasional tahun ini, anak, orang tua, keluarga, masyarakat dan pemerintah daerah harus semakin baik terkait literasi dengan persoalan perempuan dan anak. Baik digital maupun bacaan langsung,” kata Deputi Perlindungan Khusus Anak KPPPA, Nahar, Rabu.

Baca juga : Wamenkes: Jamaah Haji Indonesia Meninggal Tertinggi Tahun Ini

Nahar menuturkan pemahaman dan pengetahuan yang cukup dalam bijak menggunakan teknologi digital, mampu mencegah setiap anak dan keluarga terkena ancaman kekerasan berbasis online ataupun diskriminasi gender melalui media sosial.

Di samping itu, ia memastikan bahwa baik pemerintah ataupun lembaga terkait seperti organisasi kemasyarakatan akan terus hadir memberikan pendampingan pada setiap keluarga yang membutuhkan pertolongan.

“Tentu kita berharap ini akan berkontribusi dalam rangka memberikan pengetahuan yang cukup berdampak kepada kapasitas untuk melakukan upaya pencegahan (dari terjadinya kekerasan berbasis gender secara online dan kesenjangan mengakses informasi),” kata Nahar.

Baca juga : Wapres Berharap ASN Memiliki Empati