Berita
Diskusi Publik Fenomena ISIS
Pembahasan dan diskusi-diskusi tentang ISIS semakin marak dilakukan di Indonesia, sejalan dengan semakin gencarnya informasi dari berbagai media yang menunjukkan bagaimana kekejaman ISIS yang tidak pandang bulu pada warga Irak dan Suriah. Seperti halnya yang dilaksanakan Rabu (20/8) di Islamic Center Bekasi.
Diskusi Publik itu mengangkat tema “Mencermati Fenomena ISIS dari Perspektif Islam dan NKRI” dengan narasumber Prof. Dr. KH. Ali Musthafa Ya’kub, selaku Imam Masjid Istiqlal dan Dr. H. Thoyib Bakhtiar Zain, M.A., Ketua Prodi Pascasarjana Ponpes Cipasung.
Dalam penjelasannya, Ali Musthafa mengatakan bahwa walaupun menggunakan nama Islamic State atau Negara Islam, namun ISIS tidaklah merepresentasikan Islam sama sekali. Sebab menurutnya, tindak-tanduk ISIS jauh dari Islam, bahkan sangat bertentangan dengan Islam.
“ISIS tidak dilahirkan dari rahim umat Islam,” tegas Ali Musthafa. “ISIS dilahirkan dari rahim Setan,” lanjutnya.
Dalam penutup paparannya, Ali menegaskan bahwa kalau ada orang Islam yang berfikiran boleh membunuh orang lain yang berbeda agama, itu bertentangan dengan Al-Quran dan Al-Hadis.
Sementara itu, pembicara kedua, Thoyib Bakhtiar Zain, merasa khawatir terhadap generasi muda yang sering menjadi sasaran empuk penyebaran ideologi ISIS di Indonesia. Hal ini, menurut Thoyib diperparah lagi dengan banyaknya mahasiswa yang memahami Islam secara isntan, sehingga mudah sekali menerima pemikiran-pemikiran yang tidak berlandaskan nash, sesuai yang biasa diajarkan.
“Semangat mahasiswa yang diburu oleh pengetahuan, mengakibatkan mereka mengambil jalur instan dan cepat ingin menjdi orang besar,”ujar Thoyib.
Untuk membentengi para pemuda dari paham ideologi semacam ISIS, Thoyib mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja sama membentengi para pemuda dengan merapatkan barisan dan banyak-banyak mengadakan acara di Islamic Center Bekasi, sebagai bekal para pemuda.
Dihadiri oleh Deklarator Dukungan ISIS
Dalam sejumlah diskusi tentang ISIS yang selama ini dilakukan di Indonesia, sangat jarang sekali diikuti oleh para pendukung ISIS, kecuali dalam sejumlah deklarasi dukungan terhadap ISIS yang dilakukan di beberapa kota di Indonesia.
Namun pada diskusi publik tentang fenomena ISIS di Islamic Center Bekasi Rabu ini (20/8), dihadiri oleh salah satu deklarator pendukung ISIS di Masjid M. Ramadhan (15/2), Syamsudin Uba yang merupakan Ketua Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB).
Sayangnya, Syamsudin Uba datang pada pukul 11:30, di tengah sesi tanya jawab yang dibatasi lima penanya oleh moderator saat itu Dani Wahab, M.Sos dari Radio Dakta. Hal tersebut membuat kesempatan Syamsudin untuk bertanya sudah tidak ada lagi, walaupun berkali-kali Syamsudin mengangkat tangannya untuk memberikan tanda pada moderator agar diberi kesempatan untuk bertanya.
Akhirnya Syamsudin pun bergegas meninggalkan ruang Muzdalifah, tempat diskusi berlangsung, beberapa menit sebelum diskusi ditutup. Entah apa yang membuat Syamsudin terlambat datang ke Diskusi Publik ini, padahal pada pukul 9:30 sebelum diskusi dilaksanakan, Syamsudin tampak keluar dari Islamic Center Bekasi dengan menggunakan kendaraan bermotor Honda Vario 125 warna merah, dengan plat nomor polisi B 3241 KMK.
Dalam catatan ABI Press, Syamsudin Uba juga terlibat dalam deklarasi ISIS di Bundaran HI (16/3).
Selain itu, tercatat dia juga yang memimpin pengepungan polsek Bekasi Selatan pada tanggal 17 Februari silam. (Lutfi/Yudhi)