Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Safzen: Target Kebiadaban ISIS Tak Pandang Bulu

Safzen Noerdin, Duta Besar Indonesia Untuk Irak, memaparkan kekejaman ISIS di Irak.

“Siapapun yang akan mengganggu, menghambat atau tidak sealiran dengan mereka, akan mereka bunuh. Tidak hanya non-Islam, Muslim Syiah dan Sunni pun jika tidak berbaiat akan mereka bunuh.”

Demikian sepenggal cerita yang diungkapkan oleh Safzen Noerdin, Duta Besar Indonesia Untuk Irak melalui wawancara interaktif dalam acara Apa Kabar Indonesia dengan tema “Indonesia Tolak ISIS” di TvOne malam tadi, (10/8).

Dalam kesempatan itu, Safzen mengungkapkan bahwa kekejaman yang dilakukan Islamic State in Iraq and Syiria (ISIS) ini tidak memiliki toleransi sama sekali. Selain tak segan membunuh siapa saja, mereka juga mengganggu, mendatangi rumah-rumah untuk mengecek keberadaan perempuan untuk kemudian mereka ambil dan dijadikan istri secara paksa.

Sementara itu bagi non-Islam, mereka diberikan tiga pilihan: “Masuk Islam, bayar upeti, atau dibunuh,” ungkap Safzen.

Hal ini juga menimpa umat Islam, “Yang tidak sepaham, tidak sealiran, dan tidak mau berbaiat dengan mereka hanya ada satu jawabanya, yaitu dibunuh,” tambahnya.

Menurut Safzen, banyak hal yang terjadi di Irak saat ini yang tidak dapat diterima akal sehat. Mulai dari banyaknya warga Irak yang mengungsi akibat kebrutalan ISIS, juga hal-hal yang menimpa tokoh penting di sana seperti dibunuhnya Ulama Sunni oleh ISIS.

“Saya sangat sedih karena nama atau mazhab Sunni ini menjadi tercoreng dengan apa yang telah dilakukan oleh ISIS,” ungkap Safzen mengutip sebuah pernyataan seorang Ulama Besar Sunni di Irak menggambarkan sebuah keprihatinan terhadap apa yang terjadi saat ini.

Sementara itu, beberapa waktu lalu pihak Amerika mengirimkan pasukannya, menembaki dan membom posisi-posisi artileri kelompok ISIS yang mengancam Erbil.

“Tapi sebatas itu saja, tidak ada kelanjutannya,” ungkap Safzen.

Ia juga tidak mengetahui dengan jelas apakah serangan Amerika terhadap ISIS ditujukan untuk aksi kemanusiaan demi melindungi warga Irak, ataukah untuk kepentingan Amerika sendiri. Mungkin karena ada konsulat Amerika di wilayah itu, atau kepentingan lainya.

“Dari mana saja mereka datang, kemana saja mereka masuk, mereka akan melakukan hal-hal sepert itu. Mereka dengan bangga mempertontonkan hal-hal keji yang mereka lakukan,” pungkasnya.

Namun demikian, perlawanan terhadap ISIS sendiri sudah dimulai. Di wilayah Mosul, kelompok Sunni sudah membentuk Brigade Mosul untuk melawan ISIS. Kelompok perlawanan lain pun telah dibentuk di beberapa wilayah di Irak. (Malik/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *