Internasional
Hamas Ingatkan Zionis Tak Lakukan Pelanggaran di Al-Aqsa Selama Ramadhan
Hamas Ingatkan Zionis Tak Lakukan Pelanggaran di Al-Aqsa Selama Ramadhan
Gerakan perlawanan Hamas Palestina memperingatkan rezim zionis untuk tidak melakukan pelanggaran di kompleks Masjid al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan mendatang di tengah ketegangan baru di wilayah itu.
Wakil kepala biro politik Hamas, Salah Aruri, mengatakan pada Selasa (14/3) bahwa risiko eskalasi sepenuhnya “bergantung pada pelanggaran pendudukan rezim zionis di seluruh Palestina dan di Masjid al-Aqsa, di al-Quds Timur,” dilansir Press TV.
Setiap upaya rezim Tel Aviv untuk “memaksakan” kebijakannya di titik-nyala situs suci selama bulan puasa Ramadhan akan ditanggapi dengan “reaksi rakyat kami,” tambahnya.
Di bulan suci Ramadhan sering terjadi peningkatan kekerasan rezim zionis terhadap warga Palestina, khususnya di al-Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam.
Di bawah perlindungan pasukan kolonial zionis, para pemukim ilegal dengan brutal menyerbu al-Aqsa selama Ramadhan, menyerang jamaah Palestina di dalam kompleks tersebut.
Baca juga : Pasukan Kolonial Zionis Serbu Jenin
“Hamas memantau dengan cermat langkah-langkah yang diambil [oleh zionis] untuk menduduki al-Quds. Kesabaran kami hampir habis,” kata Aruri, menekankan bahwa kelompok yang berbasis di Gaza tidak memiliki rencana untuk memulai eskalasi.
Sebelumnya, pada Januari lalu, menteri keamanan sayap kanan rezim palsu zionis Itamar Ben-Gvir memasuki halaman Masjid al-Aqsa dengan langkah yang sangat provokatif. Palestina mengutuk intrusi sebagai pelanggaran hukum internasional dan status quo sejarah al-Aqsa.
Aruri juga mendesak warga al-Quds untuk melawan kebijakan yang diambil oleh Ben-Gvir dan pejabat zionis lainnya, termasuk penghancuran rumah Palestina dan pendudukan tanah mereka. Ia juga menekankan bahwa api perlawanan belum padam di Tepi Barat, melainkan malah kian meluas cakupannya.
“Hamas berdiri di belakang, mendukung dan menyetujui setiap tindakan perlawanan yang terjadi di Tepi Barat,” tambahnya, menyerukan pembentukan komite rakyat di wilayah yang terkurung untuk menangani pemukim dan mendukung desa dan kota Palestina.
Baca juga : Hamas: RUU Hukuman Mati Ungkap Kecenderungan Fasis Rezim Zionis