Kalam Islam
Kesabaran, Kemenangan Revolusi Islam
Kesabaran, Kemenangan Revolusi Islam
Amirul Mukminin Imam Ali as dalam khutbahnya menjelaskan kemenangan orang-orang yang tertindas atas para tiran dan kesuksesan ide-ide mereka yang agung sebagai berikut,
“Ketika Allah menyaksikan kesabaran mereka dalam menghadapi berbagai siksaan dan penderitaan yang menimpa mereka karena kecintaan kepada-Nya dan karena mengikuti jalan kebenaran, Allah membukakan bagi mereka pintu-pintu bantuan Ilahiah di tengah-tengah puncak kesulitan dan kemalangan mereka. Orang-orang yang tercerabut hak-haknya kemarin, akhirnya mendapatkan diri mereka kini menjadi penguasa-penguasa. Keagungan, kemasyhuran, dan prestasi mereka mencapai suatu titik yang tak pernah terbayangkan dalam mimpi-mimpi mereka.” (Nahjul Balaghah, khutbah ke-234)
Baca juga : Hanya untuk Rasulullah
(Berdasarkan pada ceramah-ceramah Imam Ali Khamenei di Masjid Masyhad, kini perwujudan khutbah Amirul Mukminin di atas adalah kemenangan Revolusi Islam di Iran pada 11 Februari 1979)
Dan inilah sebuah tradisi sejarah yang tak akan pernah berubah hingga akhir masa sebagai hukum-hukum Allah Swt yang konstan, tanpa memandang waktu. Oleh sebab itu, setelah penjelasan terperinci di atas, orang dapat melukiskan secara singkat tentang posisi kesabaran dalam ruang lingkup Islam sebagai berikut, “Kesabaran berperan besar dalam memenuhi seluruh aspirasi, dan seluruh cita-cita jangka pendek maupun jangka panjang, entah secara individual maupun sosial.”
Imam Ali Khamenei, Menghiasi Iman dengan Sabar
Baca juga : Cahaya Keagungan Rasulullah