Internasional
Ansharullah: AS Jalankan Permainan Berbahaya di Yaman
Ansharullah: AS Jalankan Permainan Berbahaya di Yaman
Perlawanan rakyat Yaman, Gerakan Ansarullah, telah memperingatkan kehadiran militer Amerika Serikat di negara itu, dengan mengatakan, Washington memainkan “permainan berbahaya” karena bersikeras mengejar kebijakan agresi sambil menghalangi proses perdamaian nasional.
Ali Qahoum, anggota Biro Politik Ansarullah, membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara eksklusif dengan jaringan televisi al-Mayadeen, Lebanon pada Selasa malam (13/12), dilansir Press TV.
“Kehadiran pasukan AS di Bab al-Mandab dan lepas pantai Yaman menimbulkan ancaman serius bagi navigasi maritim,” katanya, seraya menambahkan bahwa hal itu semakin membuktikan kebijakan agresif Washington terhadap negara yang dimiskinkan oleh agresi Saudi cs tersebut.
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa perang dan blokade rezim monarkis Arab Saudi terhadap Yaman selama delapan tahun terakhir telah sepenuhnya dikoordinasikan oleh AS, seraya mencatat, “Riyadh hanyalah alat di tangan Washington untuk melaksanakan kebijakan agresinya dengan partisipasi dari rezim zionis, Inggris, dan Perancis.”
Baca juga : Hamas Ingatkan Zionis Tak Lakukan Pelanggaran di Al-Aqsa Selama Ramadhan
Pejabat Ansarullah itu lebih lanjut mencatat bahwa “AS dan Inggris cenderung menjaga konflik tetap berlangsung dan memberlakukan lebih banyak embargo di Yaman, menuntut tanggung jawab nasional sepenuhnya untuk meningkatkan ketabahan.”
“Jika Amerika bersikeras melakukan agresi dan blokade, tanggapannya akan mencapai efek yang diperlukan dan tekanan yang cukup pada agresor, siapa pun itu,” tambahnya.
Qahoum lebih lanjut menyatakan bahwa pesan kami kepada koalisi pimpinan rezim monarki Saudi adalah bahwa “kesadaran, mendapatkan waktu, mengubah alat, dan semua aspek agresi dan konspirasi tidak dapat diterima.”
“Kami memberi tahu negara-negara agresor untuk tidak bergantung pada waktu dan tidak mengandalkan penipuan dari PBB dan utusan AS karena semuanya berubah dan kenyataannya berbeda,” tambahnya.
Ia lebih lanjut menunjukkan bahwa “satu-satunya penjamin kembalinya gencatan senjata adalah bahwa tuntutan rakyat Yaman dan hak-hak mereka dihormati, yang akan membuka prospek perdamaian, dan tidak ada cara untuk mencapainya melalui cara penipuan.”
Baca juga : Pasukan Kolonial Zionis Serbu Jenin