Siaran Pers
Komunike Hari Al-Quds Untuk Solidaritas Kepada Rakyat Palestina
Di tengah badai perpecahan yang terusberhembus di berbagai Negara di kawasanTimur Tengah, kesadaran berbagai masyarakat bangsa Arab untuk meraih kebebasan yang sempat bertunas dalam apa yang disebutdengan “musim semi Arab” seakan hilang di “musim rontok” yang menggugurkan seluruh harapan umat Islam di kawasan untuk dapat hidup bermartabat di atas nilai-nilai universal dan norma-norma agama yang mereka yakini.
Fanatisme kelompok dan kecenderungan menafikan setiap yang berbeda telah melahirkan konflik-konflik politik untuk tujuan berkuasa yang berbalut dengan atribut dan symbol agama, mazhab, etnik dan identitas-identitas sektarian lainnya.Sebagai hasilnya, kebangkitan masyarakat muslim di Negara-negara Arab di Afrika utara kini berubah menjadi pertikaian antara sesame anak bangsa dan rangkaian aksi kekerasaan atas nama agama yang menjadi kendala bagi terbentuknya pemerintahan atau kembalinya kekuatan rezim lama yang mereka tumbangkan. Sementara itu, protes dan keinginan sebagian masyarakat di Suriah untuk mendapatkan hak-hak mereka sebagai warga Negara telah berubah menjadi peperangan kekuatan hegemoni dunia atas Negara berdaulat Suriah melalui tangan para ekstrimis asing yang membanjiri kawasan dari berbagai belahan dunia.
Situasi di kawasan seperti diatas telah membuka peluang bagi Israel untuk melakukan agresi terhadap rakyat Palestina dan mewujudkan semua skenario penghancuran terhadap masyarakat yang tinggal di sepenggal bidang tanah yang telah lama menjadi penjarabesar bagi parapenghuninya karena ulah blockade yang zalim selama hamper satu dasawarsa.
Di tengah diamnya masyarakat dan institusi-institusi resmi dunia, Komite Umat Islam Anti-Amerika dan Israel (KUMAIL) menyelenggarakan aksi solidaritas kepada rakyat Palestina di hari al-Quds dan menyampaikan beberapa statemen sebagai berikut:
1. Mengutuk keras pembantaian atas rakyat Palestina di Jalur Gaza dan mengucapkan selamat kepada parapejuang yang telah berhasil menunjukkan perlawanan gagah berani dan sikap tabah dalam menghadapi musuh-musuh dan parapenjajah.
2. Menganggap apa yang terjadi di Jalur Gaza sebagai aksi “genocide” dan salah satu bentuk kejahatan perang dan yang menuntut tindakan dan balasan setimpal bagi para pelaku dan para pendukungnya.
3. Menganggap Amerika Serikat dan rezim-rezim Barat sebagai pihak yang turut bertanggungjawab atas terjadinya pembantaian besar di Jalur Gaza dan seluruh tindak kriminal yang dilakukan oleh rezim zionis atas rakyat Palestina.
4. Menguntuk sikap bungkam pemerintah dan negara-negara Arab dan Negara-negara kaum muslimin terhadap agresi dan pembantaian yang tengah terjadi di Jalur Gaza dan seluruh bagian negeri pendudukan Palestina.
5. Mengingatkan rezim di Kairo, Mesir untuk melaksanakan kewajiban kemanusiaan dan keagamaan mereka dalam membuka penyebrangan Rafah dan mengakhiri persekongkolan tidak terpuji mereka dengan rezimZionis Israel.
6. Mendukung semua bentuk upaya yang dilakukan oleh semua pihak dalam rangka menghentikan agresi dan pertumpahandarah dengan tetap memperhatikan semua tuntutan sah parapejuang Palestina, khususnya dalam mengakhiri blockade berkepanjangan atas Gaza dan para penduduknya.
7. Menyeruumat Islam dan Organisasi Konfrensi Islam (OKI) untuk membentuk barisan bersama dalam mengahdapi dan menghentikan kejahatan-kejahatan rezim Zionis atas bangsa dan rakyat Palestina.
Surabaya, 25 Juli 2014
Komite Umat Islam anti-Amerika dan Israel (KUMAIL)