Nasional
BNPB: Jumlah Korban Bencana Bulan Oktober Paling Banyak
BNPB: Jumlah Korban Bencana Bulan Oktober Paling Banyak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan bahwa korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi basah di Indonesia pada bulan lalu tercatat sebanyak 50 orang.
Hal itu disampaikan Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing yang dilakukan secara daring di Jakarta, Senin (7/11).
Ia menambahkan bahwa pada bulan Oktober 2022 frekuensi bencana rata-rata 70 kali per pekan.
Jumlah korban ini merupakan korban bencana paling tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lain pada 2022.
Baca juga : Sepanjang Januari – Maret, Indonesia Dihantam 612 Bencana
“Di bulan Oktober total 50 jiwa, ini menjadi perhatian kami di BNPB. Sehingga mungkin besok dan lusa kita akan apel kesiapsiagaan secara nasional untuk kembali mengingatkan pemerintah daerah,” ujar Abdul, dilansir Antaranews.
Ia menambahkan bahwa dari Januari hingga Oktober 2022, tercatat 3.038 kali kejadian bencana. Dalam rentang waktu tersebut, tercatat sebanyak 230 korban jiwa.
Titik rawan dari provinsi-provinsi dengan kejadian bencana paling tinggi hingga kuartal ketiga tercatat terjadi di Sumatera yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.
“Khusus di bulan Oktober ada 203 kali kejadian. Ini mungkin bulan Oktober ini yang paling tinggi kejadian bencananya,” ujarnya.
Baca juga : Bupati Cianjur: Cari Dana, Kelompok Teroris Manfaatkan Bencana Gempa
Ia membandingkan periode Oktober 2021 dengan Oktober 2022, dari sisi total korban jiwa itu naik hampir 85 persen. Pada tahun 2021, meski kejadian bencana 427 kali yang meninggal dan hilang tercatat 27 korban jiwa.
Namun kini pada 2022, kejadian bencana 396 kali, tercatat korban meninggal 50 jiwa. Hal itu menjadi perhatian BNPB, karena korban jiwa kali ini terjadi di lokasi-lokasi yang sebelumnya bukan merupakan kawasan langganan “bencana hidrometeorologi.”
Hal itu juga menyebabkan angka korban naik, artinya intensitas cakupan wilayah yang terendam makin banyak.
Tercatat pada Oktober 2021, kejadian bencana sebanyak 427 kali dengan 767.000 terdampak. Namun, pada Oktober 2022, sebanyak 396 kali kejadian bencana menyebabkan 850.000 orang terdampak dan mengungsi.
“Jadi intensitas kejadiannya itu lebih tinggi, dampaknya lebih tinggi, jumlah warga terdampak makin tinggi. Ini yang menjadi perhatian di BNPB,” kata Abdul.
Baca juga : Pimcab Muslimah ABI Kota Malang Kunjungi LBH Pos Malang