Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Wamenhan Ingatkan Bahaya Perang Siber

Wamenhan Ingatkan Bahaya Perang Siber

Wamenhan Ingatkan Bahaya Perang Siber

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra mengingatkan perang siber dapat menimbulkan kehancuran lebih parah daripada perang fisik. Karena itu, penting untuk mewaspadai hal tersebut.

“Konsepsi ancaman telah berubah, dari yang semula berupa perang fisik, kini penghancuran pada ketahanan suatu bangsa dapat ditembus melalui jejaring siber. Dampak kerusakan dari perang siber ini lebih parah daripada kehancuran yang diakibatkan oleh perang fisik,” kata Herindra saat menyampaikan pidato kunci Defense Industry Collaboration: For Better Economy and Stronger Defense pada Indo Defence 2022 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, dilansir Antaranews.

Ia melanjutkan, perang yang memanfaatkan medium siber itu memiliki dampak kehancuran lebih parah daripada perang fisik karena langsung menyerang pola pikir suatu bangsa. Akibatnya, perang tersebut dapat menimbulkan kehancuran mental, ekonomi, sosial, budaya, politik, bahkan ideologi.

Baca juga : Pakar Hidrologi: Indonesia Harus Memiliki Roadmap Bencana Hidrometeorologi

Karena itu, menurutnya, bangsa Indonesia, terutama yang terlibat dalam sektor pertahanan negara, perlu meningkatkan penguasaan teknologi guna menjaga Indonesia dari serangan perang siber.

Tak hanya itu, Herindra juga menyampaikan beberapa spektrum ancaman pertahanan lain yang perlu diwaspadai bangsa Indonesia.

“Spektrum ancaman lain meliputi pelanggaran kedaulatan, pencurian SDA di laut, radikalisme, dan ancaman biologis, serta bencana alam. Semuanya ini telah berubah dari (ancaman) tradisional menjadi non-tradisional,” jelasnya.

Namun, Herindra juga tetap mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak mengabaikan perang tradisional, seperti perang fisik. Menurutnya, perang tradisional tetap berpotensi terjadi, seperti perang yang bergejolak saat ini antara Rusia dan Ukraina.

“Kita juga sebagai suatu bangsa dan negara jangan lupa, kita kadang-kadang diberi pengetahuan bahwa ke depan tidak akan ada perang fisik atau tradisional ataupun konvensional, tapi ternyata terjadi,” ujarnya.

Baca juga : Sepanjang Januari – Maret, Indonesia Dihantam 612 Bencana

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *