Daerah
Ngabuburit di Posko Palestina
Menjelang maghrib bendera Palestina berkibar di samping bendera merah putih. Ada miniatur Masjidil Aqsa di bawahnya. Satu persatu pejalan kaki mulai berhenti melihat dekorasi unik yang jarang mereka temui itu.
Seorang anak kecil dengan sorbannya menjadi pusat perhatian. Ia naiki undakan bergambar bendera Israel, dan mulai berorasi.
Posko Palestina disambut antusias. Banyak warga yang datang untuk melihat, ada apa saja di sana.
Kelompok muda-mudi yang menyebut dirinya “Remaja Karbala” bekerja dari siang untuk menyiapkan posko Solidaritas ini. Selain orasi, mereka juga menyediakan “Photo Booth” sebagai sarana untuk mngekspresikan dukungan terhadap Palestina.
Di sampingnya ada juga galeri sejarah pendudukan Israel atas Palestina dan foto dukungan dunia terhadap Palestina.
Banyak juga warga yang menyumbangkan dana yang rencananya akan disalurkan lewat Voice of Palestine Indonesia.
Selama acara berlangsung, dibagikan 150 takjil bagi mereka yang menandatangani dukungan terhadap Palestina.
“Acara ini bagus sekali, memang perlu kita yang di sini diingatkan kembali soal Palestina, kadang-kadang saking sibuknya sama diri sendiri sampai lupa kabar saudara jauh yang di sana,” kata Pak Yana, warga yang mampir ke posko.
Lokasi acara di halaman Husainiyah Azzahra, Jalan Gerlong Girang, Sukasari Bandung. Posko dibuka pukul 5 dan berhenti begitu azan maghrib terdengar.
Israel masih menduduki Palestina sejak tahun 1948. Dengan bantuan Amerika Serikat dan Inggris, Israel mendapat kekuatan besar, baik fisik maupun diplomasi. Sebagai penjajah, Israel tak henti-hentinya melakukan serangan. Namun, serangan Israel 2 minggu terakhir mendapat respon yang lebih massif dari sebelumnya. Jutaan warga di berbagai negara telah turun ke jalan untuk mengecam serangan tersebut. Terhitung lebih dari 500 warga Palestina gugur dan puluhan orang dari pihak Israel juga tewas berkat balasan kelompok perjuangan Palestina. Indonesia pun terus memberi dukungan baik moril maupun materiil. Banyak demo telah dilakukan masyarakat di berbagai kota. Seminar untuk membuka pengetahuan masyarakat pun telah digelar. Dan terakhir, posko Solidaritas Palestina untuk mengundang masyarakat agar ambil perhatian atas bencana kemanusiaan itu pun, telah didirikan.
“Posko ini kami buka semata-mata untuk menyadarkan masyarakat, minimal di sekitar kami, atas kebiadaban Israel, dan penderitaan saudara kita di Palestina, dan juga menunjukan bahwa tragedi Palestina bukanlah konflik agama atau ras, tapi masalah kemanusiaan, masalah kita!” kata Ali Assajjad, panitia Posko Palestina.(Bahesyti/Yudhi)