Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

BNPB: Masyarakat Diimbau Waspada Bencana

BNPB: Masyarakat Diimbau Waspada Bencana

BNPB: Masyarakat Diimbau Waspada Bencana

Sepekan ke depan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang.

“Dimohon melakukan persiapan, kewaspadaan, atau bahkan kesiapsiagaan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Pemerintah daerah di Aceh dan Jawa Tengah, dua dari beberapa wilayah yang dinilai rawan bencana hidrometeorologi, mengatakan sudah melakukan beberapa upaya untuk menghadapi ramalan cuaca ekstrem.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, mengatakan banjir di Aceh Utara kemarin disebabkan curah hujan lokal yang tinggi dan banjir kiriman dari Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Hasil analisis BMKG menyebutkan Aceh masih akan mengalami curah hujan sedang hingga lebat.

Baca juga : BEM PTNU Se-Nusantara Tolak Timnas “Israel” ke Indonesia

Pemerintah kabupaten Aceh Utara tengah membangun waduk untuk mengatasi banjir tahunan, sementara pemerintah Jawa Tengah sudah menyiapkan posko-posko banjir, membersihkan sampah, dan memperbaiki tanggul.

BMKG meminta warga waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang bisa dipicu oleh curah hujan, seperti banjir, tanah longsor, hingga puting beliung.

Warga diminta “memantau perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG”.

Selain Aceh, beberapa wilayah di Jawa, Bali, hingga Kalimantan juga mengalami banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang terjadi sejak Jumat (07/10), bahkan hingga saat ini belum juga surut.

Sementara itu di Jawa, Desa Ranupani di lereng Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, sempat terisolasi karena dilanda banjir dan tanah longsor pada Jumat (07/10) malam hingga Sabtu (08/10).

Baca juga : Wagub Jabar Tolak Timnas U-20 “Israel” ke Indonesia

Di Bali, ratusan wisatawan harus mengungsi karena kawasan Seminyak, Kuta, Badung, dan sekitarnya terendam banjir akibat peningkatan volume air di Sungai Tukad Mati.

BNPB mencatat, pada periode 3-7 Oktober 2022, telah terjadi 37 bencana hidrometeorologi basah, yang terdiri dari 26 kejadian banjir dan 11 tanah longsor. Peristiwa itu berdampak pada lebih dari 134.000 warga.

Dari data tersebut, ditambah dengan prediksi curah hujan tinggi selama beberapa hari ke depan, Deputi III BNPB Brigjen TNI Fajar Setyawan mengimbau pemerintah daerah di beberapa wilayah untuk “meningkatkan kesiapsiagaan”.

“Terutama kabupaten dan kota di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, yang menjadi provinsi dengan catatan kejadian bencana hidrometeorologi basah paling tinggi dalam 10 tahun terakhir,” kata Fajar.

Baca juga : Wapres: Jaga Perdamaian dan Keutuhan Bangsa

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *