Nasional
Pakar: Perusahaan Berbasis Digital Wajib Miliki Data Security
Pakar: Perusahaan Berbasis Digital Wajib Miliki Data Security
Pakar digital forensik sekaligus pendiri Digital Forensic Indonesia, Ruby Alamsyah mengatakan bahwa data security merupakan sebuah parameter yang wajib dimiliki oleh perusahaan berbasis digital.
Sebab menurutnya, data security merupakan isu krusial di dunia bisnis. Sebuah perusahaan berisiko sangat besar bila data konsumen yang mereka kumpulkan berhasil dicuri.
“Mereka (perusahaan) akan rugi secara bisnis. Mereka akan rugi secara finansial karena sanksi-sanksi yang ada terkait data security sangat besar jumlahnya, sangat fantastis jumlahnya. Kalau di negara maju seperti di Amerika serta Eropa, jumlah yang dibebankan terkait data security tadi bisa sampai triliunan,” ungkap Ruby Alamsyah, Kamis, (22/9) dikutip Detiknews.
Baca juga : MER-C Sayangkan Jokowi Ragu Tolak Timnas “Israel”
Sementara terkait disahkannya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, Ruby menjelaskan bahwa seharusnya perusahaan-perusahaan berbasis digital sudah harus memperhatikan tingkat keamanannya.
Selama ini pencurian data di Indonesia, menurut Ruby, hanya disebabkan oleh 2 hal. Pertama, lemahnya keamanan data dan kedua adalah sikap perusahaan yang tidak mengutamakan keamanan data melainkan penjualan produknya saja.
Sejak 2019, lanjutnya, maraknya pencurian data tidak dilakukan dengan teknik hacking yang tinggi atau dengan peralatan yang serba canggih. Artinya, lemahnya sistem IT di sebuah perusahaan swasta maupun lembaga pemerintahan menjadi alasan utama mengapa data mudah dicuri.
“Selama ini sih nggak ada (peretas) yang pakai teknik tinggi. Kalau ada sih menarik diulas, tapi sayangnya tidak ada,” pungkasnya.
Pernyataan Ruby ini tak lepas dari isu data security yang tengah menjadi sorotan setelah muculnya sosok Bjorka serta berbagai kasus pencurian data. Keamanan data ini juga berimbas ke dunia bisnis serta ekonomi.
Baca juga : BEM PTNU Se-Nusantara Tolak Timnas “Israel” ke Indonesia