Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Seminar Solidaritas Palestina

Lebih dari 200 warga Palestina gugur sejak penyerangan Israel  2 minggu lalu. Kali ini Palestina mendapat simpati dan perhatian yang luar biasa ketimbang sebelumnya. ‘Pembalasan’ atas dibunuhnya 3 remaja Israel dipandang berlebihan dan tidak diperlukan. Jutaan masyarakat di berbagai negara turun ke jalan mengecam tindakan brutal Israel dan menuntut pembebasan Palestina.

Berbagai elemen masyarakat di banyak kota di Indonesia juga menggelar aksi unjuk rasa mengutuk Zionisme. Berbagai lembaga juga terlihat membuka kesempatan bagi mereka yang ingin memberi bantuan kemanusiaan dan dana untuk perjuangan bangsa Palestina.

Selain aksi demo dan penggalangan bantuan kemanusiaan, ada juga bentuk dukungan terhadap Palestina berupa kegiatan seminar. Hal ini seperti yang tampak Senin (21/7) lalu saat Yayasan Muthahhari Bandung menyelenggarakan SEMINAR SOLIDARITAS PALESTINA: Mengetahui dan Menyikapi Tragedi Gaza sebagai Wujud Peduli Terhadap Sesama Umat.

Acara yang berlangsung di Aula Muthahhari, Jalan Kampus II,  Kiaracondong,  Bandung itu disambut antusias oleh masyarakat. Terlihat lebih dari seratus orang hadir di aula.

Pembicara pertama, Hujjatul Islam Ebrahim Zargar dari Iran mengaku kecewa dengan sikap negara-negara Arab yang pasif terkait dukungannya terhadap negara sebangsa sendiri, Palestina.

Turut hadir juga sebagai pembicara, Dr. Sayyid Mohades dari Iran dan tokoh muda NU, KH Alawi Albantani.

Di akhir acara, KH Jalaludin Rakhmat—yang akrab disapa Kang Jalal—mengatakan bahwa kekalahan Israel sudah mulai terlihat dengan dilancarkannya serangan roket Hizbullah dari Lebanon.

Dalam kesempatan itu Kang Jalal tak lupa juga mendukung gerakan KH Alawi Albantani dalam memberi pencerahan terhadap masyarakat mengenai bahaya takfiri.

“Dulu saya diam ketika ada yang mencaci Syiah dan menyebarkan fitnah terhadap saya dan pengikut Ahlulbait. Dan sekarang, saya setuju dengan tindakan yang dilakukan Kiai Alawi,” katanya.

Dimulai bakda Ashar, acara seminar pun usai setelah buka puasa dan shalat Maghrib berjamaah. (Bahesyti/Yudhi)