Kisah
Takut Berpisah dengan Rasulullah
Takut Berpisah dengan Rasulullah
Baginda Rasulullah saw mempunyai seorang pembantu bernama Tsauban yang selalu pucat dan resah. Setiap hari ia berpikir, “Aku tidak sanggup menahan diri untuk berpisah, tidak bertemu, dan tidak melihat wajah Rasulullah, ia adalah pemimpin para nabi di Hari Kebangkitan, kedudukannya di surga pastilah jauh di atas kedudukanku. Apabila kami berpisah, lalu bagaimana denganku?”
Melihat Tsauban termenung, Rasulullah saw berkata kepadanya, “Kenapa engkau terlihat pucat wahai Tsauban, apakah engkau sakit?”
Baca juga : Momen Imam Ali Zainal Abidin Dicemooh
Tsauban menangis. Kepada Rasulullah saw, ia mengungkapkan apa yang sedang mengganggu pikirannya. Menghadapi hal tersebut, Rasulullah saw melantunkan ayat suci al-Quran:
Allah Swt berfirman: Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah yang Maha Mengetahui. (QS. an-Nisa: 69-70)
Lalu Rasulullah saw bersabda, “Apabila engkau cinta kepada seseorang, maka engkau akan bersama orang tersebut.”
Muzzafer Ozak Jerrahi, Idola Semesta Alam
Baca juga : “Jaminkan Untukku Satu Perkara, Aku Jamin Untukmu Tiga Perkara!”