Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Rezim Zionis Culik 12 Warga Palestina

Rezim Zionis Culik 12 Warga Palestina

Rezim Zionis Culik 12 Warga Palestina

Pasukan rezim penjajah zonis, pada Rabu dini hari (21/9) menculik 12 warga Palestina dari berbagai tempat di Tepi Barat, menurut sumber-sumber lokal dan keamanan.

Pasukan rezim ilegal zionis menculik empat warga Palestina, termasuk dua bersaudara dan seorang lansia berusia 72 tahun, setelah menyerbu rumah-rumah mereka di kota Dura, barat daya Hebron, dilansir WAFA.

Para serdadu zionis menculik dua orang lainnya; satu dari desa Kharsa, barat daya kota Hebron, dan seorang mantan tahanan yang melakukan mogok makan selama 141 hari dari desa at-Tabaqa, sebelah barat kota.

Di tempat lain di Tepi Barat selatan, sumber-sumber tersebut mengkonfirmasi serangan ke kamp pengungsi Dheisha, selatan Betlehem, yang mengakibatkan penculikan lainnya.

Di distrik Ramallah, konvoi kendaraan tentara rezim zionis menyerbu desa Kafr Ni’ma, sebelah barat kota, di mana tentara menerobos ke dalam dua rumah, melakukan pencarian menyeluruh dan akhirnya menculik dua warga lainnya.

Baca juga : MER-C Sayangkan Jokowi Ragu Tolak Timnas “Israel”

Mereka juga muncul di sebuah rumah di desa terdekat ‘Ein A’rik, mendobrak masuk dan menggeledahnya sebelum menculik yang lain.

Di Tepi Barat utara, tentara palsu zionis dengan menenteng senjata menculik dua bersaudara, salah satunya adalah mantan tahanan, dan menggeledah rumah keluarga mereka di desa Dhinnaba, sebelah timur Tulkarm.

Sebelumnya, pada Selasa malam, polisi kolonial zionis bersenjata lengkap menculik seorang warga Palestina dari lingkungan Sur Baher, tenggara Yerusalem. Warga Palestina yang merupakan ayah dari lima anak itu sudah menjalani hukuman 10 tahun dalam tahanan rezim zionis.

Hampir tiap hari pasukan rezim zionis menyerang rumah-rumah warga Palestina di seluruh Tepi Barat dengan dalih mencari orang-orang Palestina yang “diburu”, yang memicu bentrokan dengan penduduk.

Penggerebekan ini, yang juga terjadi di daerah-daerah di bawah kendali penuh Otoritas Palestina, dilakukan tanpa perlu surat perintah penggeledahan. Kapan pun dan di mana pun militer zionis bebas memilih dan melakukannya sesuai dengan kekuatan sewenang-wenangnya.

Baca juga : BEM PTNU Se-Nusantara Tolak Timnas “Israel” ke Indonesia

Di bawah hukum kolonial militer zonis, komandan tentara zionis memiliki otoritas eksekutif, legislatif, dan yudikatif penuh atas 3 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. Palestina tidak memiliki hak apa-apa tentang bagaimana otoritas ini dijalankan.

Menurut angka terbaru dari Addameer, Asosiasi Dukungan Tahanan dan Hak Asasi Manusia Palestina, saat ini terdapat 4.650 tahanan politik Palestina di penjara dan pusat penahanan zionis, termasuk 180 anak-anak dan 32 tahanan wanita.

Jumlah ini termasuk 743 warga Palestina yang ditempatkan di bawah “penahanan administratif”, yang memungkinkan penahanan warga Palestina tanpa tuduhan atau persidangan dengan interval yang dapat diperpanjang berkisar antara tiga dan enam bulan berdasarkan bukti yang tidak diungkapkan hingga bahkan pengacara para tahanan dilarang ikut menyaksikan.

Penangkapan massal warga Palestina bukanlah hal baru. Menurut laporan tahun 2017 oleh Addameer, selama 50 tahun terakhir, lebih dari 800 ribu warga Palestina telah dipenjara atau ditahan oleh rezim penjajah zionis. Angka ini sekarang diyakini mendekati 1 juta. Ini berarti bahwa sekitar 40% pria dan anak laki-laki Palestina yang hidup di bawah pendudukan militer telah dirampas kebebasannya. Hampir setiap keluarga Palestina telah menderita akibat pemenjaraan orang yang dicintai.

Baca juga : Wagub Jabar Tolak Timnas U-20 “Israel” ke Indonesia

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *