Nasional
Akademisi: Netizen Harus Hormati Keberagaman
Akademisi: Netizen Harus Hormati Keberagaman
Dosen Fisikom Universitas Pancasila, Anna Agustina mengingatkan agar para pengguna internet atau netizen untuk saling menghormati keberagaman ketika beraktivitas di dalamnya. Sebab, komunikasi yang terjalin di dunia digital merupakan komunikasi antarmanusia.
“Kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan lain, bukan sekadar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia yang sesungguhnya,” ujar Anna Senin (19/20) dilansir dari Antaranews.
Hal tersebut disampaikannya dalam webinar bertema “Menjadi Pengguna Internet yang Berkarakter Pancasila” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Anggota Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) ini mengatakan keberagaman masyarakat Indonesia tidak hanya mencakup hal budaya dan agama melainkan juga dalam hal profesi, pendidikan, pendapatan, hingga gaya hidup.
“Perbedaan tersebut harus dipahami dan dihormati setiap warga di dunia digital sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu, internet dapat menjadi anugrah bagi pemakainya,” ujarnya.
Baca juga : MER-C Sayangkan Jokowi Ragu Tolak Timnas “Israel”
Di acara yang sama, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Eko Pamuji mengatakan, diperlukan pendidikan multikulturalisme untuk warganet agar dapat memberi pemahaman tentang budaya Indonesia yang berbeda-beda.
Pemahaman terhadap multikulturalisme juga dapat menghindarkan diri dari salah paham antarbudaya yang berujung konflik sosial.
“Sebagai pengguna internet kita harus tahu bahwa kita berada di ruang yang berbeda-beda atau beraneka budaya dan keragamannya, tetapi tetap satu. Indonesia harus di atas segala-galanya,” katanya.
Program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini ditujukan bagi para komunitas yang tak hanya bertujuan untuk menciptakan komunitas cerdas, namun juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Baca juga : BEM PTNU Se-Nusantara Tolak Timnas “Israel” ke Indonesia