Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Pakar: Semua Nomor Ponsel Indonesia Kemungkinan Sudah Bocor

Pakar: Semua Nomor Ponsel Indonesia Kemungkinan Sudah Bocor

Pakar: Semua Nomor Ponsel Indonesia Kemungkinan Sudah Bocor

Chairman Lembaga riset Communication & Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha mengatakan bahwa jika kebocoran data miliaran SIM Card itu benar, maka semua nomor ponsel di Indonesia baik itu SIM card prabayar maupun pascabayar, sudah bocor.

“Sangat rawan sekali data ini jika digabungkan dengan data-data kebocoran lain, bisa menjadi data profil lengkap yang bisa dijadikan data dasar dalam melakukan tindak kejahatan penipuan atau kriminal yang lain,” ujar Pratama, Kamis (1/9).

Sementara itu, dari hasil penelusuran CISSReC terhadap1 miliaran SIM card, Nomor Induk kependudukan (NIK), dan nomor Kartu Keluarga, yang bocor di forum gelap adalah valid.

Kesimpulan itu diambil setelah mereka melakukan penelusuran terhadap 1,5 juta sampel data yang dibagikan oleh salah satu user Breach.to Bjorka.

“Dari 1,5 juta sampel data yang diberikan merupakan data yang valid,” ujar Pratama.

Baca juga : BEM PTNU Se-Nusantara Tolak Timnas “Israel” ke Indonesia

Ia mengatakan, ketika sampel data dicek secara acak dengan melakukan panggilan beberapa nomor, maka nomor tersebut masih aktif semuanya. Ia menabahkan bahwa sampel data itu berjumlah 1.304.401.300 baris dengan total ukuran 87 GB.

“Ketika sampel data dicek secara acak dengan melakukan panggilan beberapa nomor, maka nomor tersebut masih aktif semuanya,” ungkapnya.

Ia mejelaskan, situs www.periksadata.com bisa digunakan sebagai alat pengecek apakah data kita termasuk ke dalam 1,5 juta sampel data yang dibagikan atau tidak. Caranya, cukup memasukkan nomor ponsel.

Hngga saat ini, Pratama menegaskan belum ada informasi yang valid sumber data yang bocor tersebut. Apakah dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, atau operator seluler.

“Masalahnya saat ini hanya mereka (Kominfo, Dukcapil, Operator seluler) yang memiliki dan menyimpan data ini. Kalau Operator Seluler sepertinya tidak mungkin, karena sampel datanya lintas operator,” tutur Pratama.

Ia menyarankan agar dilakukan audit dan investigasi digital forensik untuk memastikan asal kebocoran data ini.

“Kita perlu pastikan dulu,” pungkasnya.

Baca juga : Wagub Jabar Tolak Timnas U-20 “Israel” ke Indonesia

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *