Sejarah
Sayyidah Fathimah Zahra, Cahaya Hati Imam Ali
Sayyidah Fathimah Zahra, Cahaya Hati Imam Ali
Selama sepuluh tahun Rasulullah saw menetap di Madinah, yang selama sembilan dari sepuluh tahun itu, Sayyidah Fathimah as telah menikah dengan Imam Ali as. Sepanjang kurun sembilan tahun tersebut telah terjadi sekitar 60 peperangan besar dan kecil. Dan Imam Ali as hampir selalu hadir dalam semua peperangan tersebut.
Kalian melihat seorang istri yang tinggal di rumah, sedangkan suaminya terus berada dalam peperangan. Tanpanya (Imam Ali as), medan perang akan pincang. Dari sisi ekonomi, mereka hidup sangat sederhana. Seperti ayat yang kalian dengar.
Baca juga : Perang Khaibar
Allah Swt berfirman: Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan, (sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih darimu.” (QS. al-Insan: 8-9)
Mereka benar-benar hidup dengan standar orang-orang fakir. Sayyidah Fathimah as adalah puteri seorang rasul, tapi beliau merasa memiliki tanggung jawab besar. Betapa agung kekuatan jiwa yang harus dimilikinya untuk mendukung seorang suami yang berjuang. Sampai-sampai hatinya tetap kuat menghadapi segala perkataan kerabat dan kesulitan hidup serta senantiasa menghibur hati suami kinasihnya.
Imam Ali Khamenei
Disadur dari Youtube MaulaTV
Baca juga : Biografi Singkat Sayidah Fatimah az-Zahra sa
https://www.youtube.com/watch?v=aurXPm_aOUw&ab_channel=MaulaTVChannel