Ikuti Kami Di Medsos

Kalam Islam

Mengutamakan Keinginan Allah

Mengutamakan Keinginan Allah

Mengutamakan Keinginan Allah

Imam Muhammad Jawad as pernah menulis sepucuk surat kepada Sa’d Khair, “Sesungguhnya dengan takwa kepada Allah menjaga hamba-hamba-Nya dari hal-hal yang tidak terjangkau oleh pikiran mereka dan dengannya pula Allah menyingkap kebutaan dan kebodohan mereka. Dengan ketakwaan, Nabi Nuh diselamatkan bersama rombongannya yang ada dalam bahtera.”

“Begitu pula Nabi Saleh beserta kaumnya dari amukan badai. Dengan ketakwaan, orang-orang yang sabar akan beruntung dan orang-orang pilihan akan selamat dari kehancuran.” (Furu’ul Kafi, 8: 52)

Jika demikian, maka orang yang mengutamakan keinginan Allah Swt di atas keinginannya dan mendahulukan perintah Allah dan larangan-Nya di atas kecenderungan, hasrat, dan hawa nafsu dirinya, Allah Swt akan memerintahkan langit dan bumi untuk menjamin rezekinya serta menjaga dan tidak menyerahkan (urusannya) pada dirinya sendiri.

Baca juga : Penyakit Keras Hati

Bahkan Allah Swt akan menganugerahi taufik dalam usaha dan upayanya. Tidak perlu saya ingatkan lagi bahwa semua ini bukan bermakna bahwa takwa tidak butuh pada usaha untuk mendapatkan rezeki. Islam tidak mengajarkan siapapun untuk merasa cukup dengan takwa saja tanpa usaha untuk mendapatkan rezeki.

Ketakwaan hanya dapat menyebabkan turunnya taufik dari Allah Swt atas hamba-Nya. Sehingga usahanya berada pada tempatnya dan menghantarkannya pada sumber-sumber rezeki melalui jalur pintas.

Shohib Aziz Zuhri, Hawa Nafsu

Baca juga : Silaturahim dan Rahmat Allah

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *