14 Manusia Suci
Imamah Imam Ali Ridha
Imamah Imam Ali Ridha
Setiap imam memperkenalkan dan menunjukkan identitas imam yang akan menggantikannya, agar kaum muslimin bisa merujuk pengetahuan tentang Syariat Islam, menimba ilmu dan makrifat, serta mengikuti kepemimpinan dan petunjuknya.
Oleh karena itu, kita dapati Imam Musa bin Ja’far as menjelaskan kedudukan putranya (Imam Ali Ridha as), kemudian mengukuhkannya sebagai pewaris kedudukannnya. Imam Ali Ridha as adalah figur yang terpercaya untuk memegang amanat, metode, dan madrasahnya, serta menjadi imam rujukan sepeninggal beliau.
Ali bin Yaqthin meriwayatkan, “Aku beserta Imam Musa bin Ja’far dan di sisi beliau ada putranya (Imam Ali Ridha as) berkata, ‘Wahai Ali, ini adalah putraku, junjungan dari anak-anakku, dan aku telah memberi nama julukanku kepadanya.’“ (Khawash al-Imam Musa bin Ja’far wa Ash-habih)
Baca juga : Biografi Singkat Sayidah Fatimah az-Zahra sa
Abdullah bin Marhum berkata, “Aku keluar dari Basrah hendak menuju Madinah. Ketika sampai di suatu jalan, aku bertemu beliau bersama putranya, lalu beliau memanggilku dan menyerahkan seoucuk surat serta memintaku menyampaikannya ke Madinah. Aku bertanya, ‘Kepada siapa aku harus memberikan surat ini?’ Beliau menjawab, ‘Kepada anakku, Ali, sebab ia-lah washy-ku, penegak perintahku, dan putraku yang terbaik.’” (Syaikh ash-Shaduq, ‘Uyun Akhbar ar-Ridha, jil.1, hal. 27)
Riwayat-riwayat yang berisi penjelasan-penjelasan Imam Musa bin Ja’far as di atas jelas merupakan isyarat khusus mengenai siapa yang akan mewarisi kedudukan beliau dalam ilmu dan Imamah.
Oleh sebab itu, Imam Ali Ridha as adalah sosok yang berhak atas kedudukan sebagai imam, pelanjut ayah beliau, Imam Musa bin Ja’far as.
Ali Muhammad Ali, Para Pemuka Ahlulbait Nabi (Imam Musa al-Hadzim as & Imam Ali ar-Ridha as)
Baca juga : Teladan Mulia Imam Hasan Mujtaba