Nasional
BNPT: Kearifan Lokal Mampu Cegah Paham Radikal
BNPT: Kearifan Lokal Mampu Cegah Paham Radikal
Kasubdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kolonel Sujatmiko mengatakan bahwa pelestarian nilai budaya dan kearifan lokal daerah, berkontribusi besar dalam pencegahan tumbuh kembangnya radikalisme.
“Berdasarkan hasil survei, kearifan lokal berkontribusi besar dalam pencegahan radikalisme,” katanya di Palu, Senin (23/5), seperti dilansir Antaranews.
Ia menegaskan, kearifan lokal di daerah yang telah lama ada dalam tatanan kehidupan sosial harus tetap dipertahankan dan dilestarikan. “Budaya di masyarakat yang mengandung nilai-nilai persaudaraan harus tetap dipertahankan,” ujarnya.
Sementara itu, Guru Besar Pemikiran Islam Modern UIN Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Prof. Zainal Abidin mengatakan, ada kebutuhan untuk mengintegrasikan kearifan lokal dan agama guna menghadang tumbuh dan berkembangnya paham dan gerakan intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Baca juga : Di Hari Pendidikan, Pakar Tekankan Pentingnya Pendidikan Literasi Digital
“Salah satu yang harus dilakukan dalam upaya pencegahan radikalisme dalam spirit kebhinnekaan dan keagamaan yaitu menumbuhkembangkan dan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam pengamalan ajaran agama,” kata Prof. Zainal Abidin.
Ia mencontohkan, tata kesopanan dalam tutur kata dan berperilaku, nilai-nilai persaudaraan dan solidaritas sosial, toleransi antarumat beragama, moderat dan lain sebagainya, telah hidup dan melekat dalam tradisi kita sebagai bangsa yang multikultur-multireligi.
Dalam konteks upaya pencegahan radikalisme dalam spirit kebhinekaan dan keagamaan, ia berpendapat bahwa hal itu bisa pula dilakukan dengan memberikan pembelajaran pada umat untuk membedakan antara substansi ajaran agama dengan manifestasi pelaksanaannya, membedakan antara isi dengan kulitnya.
“Perintah menutup aurat adalah substansi, manifestasinya dapat dilakukan dengan menggunakan sarung atau gamis atau apapun yang terpenting kriteria menutup auratnya terpenuhi,” katanya memberi contoh.
Menangkal radikalisme, lanjutnya, dapat pula dilakukan dengan memupuk rasa saling percaya satu sama lain, yang merupakan salah satu kunci untuk membangun hubungan yang sehat antar penganut lintas agama. Namun, ia menegaskan, hal itu hanya dapat dibangun jika masing-masing pihak terbuka satu sama lain, serta saling memahami karakteristik ajaran agama masing-masing.
“Salah satu bentuk saling percaya dan saling memahami itu adalah tidak mudah menerima informasi-informasi yang provokatif dan berpotensi melahirkan desintegrasi,” tandasnya.
Baca juga : Peringati Al-Quds Day 2023, Teriakan “Mampus Israel” Menggema di Tolitoli