Kisah
Ketika Masjid Nabi Kosong
Ketika Masjid Nabi Kosong
Paceklik dan kekurangan makanan melanda Madinah. Penduduk kota itu sudah tak tahan lagi menghadapi derita kelaparan dan kemiskinan yang kian mencekik. Jelas, dalam kondisi semacam itu, jika serombongan kafilah datang ke Madinah dengan membawa bahan makanan, para penduduk akan segera menyerbunya demi mendapatkan makanan.
Hari itu adalah hari Jumat, kaum muslimin berkumpul di masjid untuk melaksanakan salat Jumat bersama Rasulullah saw. Saat beliau tengah menyampaikan khutbahnya, orang-orang yang sedang salat itu mendengar kabar bahwa segerombongan kafilah dari Syam tiba di Madinah.
Kontan saja kaum muslimin berhamburan keluar masjid untuk berebut makanan. Sementara orang yang masih tetap berada di masjid bersama Rasulullah saw hanya tinggal segelintir saja. Kaum muslimin mengira jika mereka tak segera meninggalkan masjid, orang lain akan menghabiskan makanan yang dibawa kafilah itu sehingga mereka tidak kebagian.
Baca juga : Imam Ali Zainal Abidin : Perbaiki Dulu Diri Sendiri!
Rasulullah saw bersabda, “Demi Tuhan yang nyawaku ada di tangan-Nya, jika kalian juga keluar meninggalkan masjid, dan tak seorang pun yang tinggal, api (dikarenakan murka Allah) akan memenuhi seluruh padang pasir dan melahap kalian.”
Menurut riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jika (tak) seorang pun tetap tinggal di masjid, mereka akan dihujani batu dari langit.”
Saat itulah, turun ayat berikut:
Allah Swt bersabda: Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan,” dan Allah pemberi rezeki yang terbaik. (QS. al-Jumu’ah: 11)
Ridha Nisyaburi, Kisah-Kisah Masjid
Baca juga : Hak Mukmin