Internasional
Rezim Saudi Siksa 7 Warga Sipil Yaman Hingga tewas
Rezim Saudi Siksa 7 Warga Sipil Yaman Hingga tewas
Kantor Hak Asasi Manusia di Sa’ada mengatakan, rezim monarki Saudi bertanggung jawab atas penyiksaan yang menyebabkan terbunuhnya tujuh warga sipil Yaman dan meminta PBB, serta semua organisasi internasional untuk mengutuk kejahatan tersebut.
Kantor Hak Asasi Manusia juga mengecam kebungkaman PBB dan organisasi internasional atas “keterlibatan” dalam kejahatan Saudi terhadap rakyat Yaman, seperti dilansir PressTV, Jumat (13/5).
Dilaporkan, sebuah rumah sakit di provinsi Sa’ada Yaman barat laut telah menerima tujuh mayat warga Yaman yang disiksa hingga meninggal dunia oleh pasukan monarki Saudi di daerah perbatasan yang berdekatan dengan wilayah koloni kerajaan Saudi. Ini merupakan indikasi kekejaman lain yang dilakukan rezim Riyadh terhadap warga sipil Yaman, tulis media Yaman.
“Sumber keamanan di Sa’ada mengkonfirmasi bahwa tujuh korban itu tewas setelah disiksa dengan listrik,” jaringan televisi Yaman al-Masirah melaporkan pada Kamis malam (12/5). Outlet media itu mengatakan, jumlah korban yang meninggal masih berupa temuan awal dan bahwa kekejaman itu dilakukan pasukan agresor Saudi di distrik al-Raqa, di provinsi barat laut Sa’ada.
Jaringan televisi itu mengutuk kejahatan keji tentara Saudi yang menumpahkan darah rakyat Yaman dengan berbagai cara, termasuk serangan udara, peluru roket, artileri, dan penyiksaan.
Baca juga : Rezim Zionis Serang Gaza
Sebelumnya, pada bulan lalu, tiga warga sipil Yaman terbunuh ketika pasukan koalisi pimpinan rezim Saudi mengebom daerah perbatasan Provinsi Sa’ada.
Berbagai wilayah distrik perbatasan di Sa’ada setiap hari menjadi sasaran penembakan rudal dan artileri pasulan agresor Saudi, menimbulkan kerugian besar bagi warga Yaman terlepas dari gencatan senjata yang ditengahi PBB, yang mulai berlaku awal bulan lalu.
Pekan lalu, seorang pejabat militer Yaman mengatakan, pasukan koalisi agresor pimpinan rezim monarki Saudi dan tentara bayarannya telah melanggar gencatan senjata setidaknya 211 kali selama 24 jam terakhir.
Gencatan senjata kemanusiaan dua bulan, diumumkan pada 2 April, dimaksudkan untuk menghentikan semua operasi militer di negara yang dilanda perang dan mengakhiri invasi militer asing ke negara tersebut.
Rezim Arab Saudi melancarkan agresi brutal dan menghancurkan terhadap Yaman sejak Maret 2015, bekerja sama dengan sekutu Arabnya dan dukungan senjata dan logistik AS dan negara-negara Barat lainnya.
Baca juga : Roket Palestina Hantam Zionis