Internasional
Hadi Lengser, Ansarullah: Tak Ada Lagi Dalih PBB Dukung Agresor
Hadi Lengser, Ansarullah: Tak Ada Lagi Dalih PBB Dukung Agresor
Mantan presiden Yaman yang melarikan diri ke kerajaan Arab Saudi, Abd Rabbuh Mansour Hadi kini secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya. Dengan adanya pernyataan tersebut, gerakan perlawanan Ansarullah Yaman mengatakan bahwa langkah tersebut telah menghilangkan alasan PBB untuk terus mendukung para agresor dalam perang tujuh tahun yang dipimpin monarki Saudi.
Pemerintah palsu Abd Rabbuh Mansour Hadi telah berakhir, kata juru bicara Ansarullah Mohammed Abdul-Salam melalui akun Twitter-nya pada Kamis malam (7/4), seperti dilansir Press TV.
“Perkembangan telah membantah tuduhan negara-negara yang menyerang Yaman dengan dalih menghadapi komplotan kudeta terhadapnya,” kata Abdul-Salam.
Ia menambahkan, “Masyarakat internasional dan PBB tidak lagi memiliki alasan untuk terus menggunakan istilah ‘pemerintah Yaman yang diakui secara internasional’ untuk membantai bangsa Yaman dan menegakkan pengepungan ketat pada negara Arab tersebut.”
Baca juga : Rudal Perlawanan Palestina Hantam Tel Aviv
Abdul-Salam juga mengecam pembicaraan yang diselenggarakan oleh Arab Saudi mengenai konflik Yaman, seraya menegaskan bahwa masa depan Yaman hanya akan ditentukan oleh rakyatnya sendiri.
“Bangsa Yaman tidak peduli dengan pembicaraan yang disponsori oleh pihak ilegal. Satu-satunya pilihan bagi koalisi agresor pimpinan rezim Saudi untuk mempromosikan perdamaian adalah dengan menghentikan serangan, menyudahi pengepungan, dan menarik keluar pasukannya. Selain itu, upaya menyelesaikan konflik tidak lain adalah upaya putus asa untuk mengumpulkan kembali tentara bayaran dan menggunakannya untuk meningkatkan ketegangan,” tambah juru bicara Ansarullah itu.
Ansarullah menolak pertemuan di Riyadh yang diselenggarakan oleh Dewan Kerjasama Teluk Persia yang dipimpin Riyadh dan melibatkan perwakilan dari pemerintahan Hadi yang didukung Saudi serta Utusan Khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking.
Baca juga : Zionis Serang Gaza, PBB Didesak Sidang Darurat
Gerakan perlawanan Yaman bersikeras bahwa mereka tidak akan melakukan perjalanan ke wilayah musuh untuk melakukan pembicaraan.
Kerajaan otoriter Arab Saudi melancarkan agresi brutal yang menghancurkan Yaman sejak Maret 2015, bekerjasama dengan sejumlah sekutunya dan dengan dukungan senjata dan logistik dari AS dan beberapa negara Barat.
Tujuannya adalah mengembalikan kekuasaan rezim Hadi yang ilegal dan menghancurkan gerakan perlawanan Ansarullah yang justru berjuang untuk menyelamatkan Yaman dan rakyatnya dari agresi brutal Saudi cs.
Agresi brutal Saudu itu telah mekenceng jauh dari semua tujuannya, meskipun menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan mengubah seluruh negara menjadi tempat krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Baca juga : Hamas: Kami Akan Beri Balasan Menyakitkan