Internasional
Penderitaan Rakyat Yaman Adalah Skandal PBB
Penderitaan Rakyat Yaman Adalah Skandal PBB
Anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman Mohammed Ali Houthi pada Senin (14/3) mengatakan bahwa situasi kemanusiaan yang menimpa Yaman saat ini adalah skandal PBB, Dewan Keamanan, dan semua negara yang memproklamirkan demokrasi.
Orang-orang Yaman sengaja dibuat kelaparan, Ali Houthi menggarisbawahi, “Dan PBB menutupinya […] kami tidak akan tinggal diam,” seperti dilaporkan al-Mayadeen.
“Kami mampu membawa kapal ke pelabuhan al-Hudaydah, tetapi masalahnya kami menunggu arahan dari kepemimpinan [kami],” pejabat tinggi Yaman itu menjelaskan.
Houthi tidak menutup kemungkinan bahwa Dubai atau Abu Dhabi bisa menjadi bidikan target potensial Ansarallah di masa depan.
“Kami meninggalkan masalah ini untuk saudara-saudara kami di garis depan,” tegasnya menggarisbawahi. Ia juga menyoroti bahwa Sanaa memiliki kemampuan untuk menyerang target yang “sangat sensitif”, “Dan perkiraannya terserah pada pemimpin revolusi, kepala Dewan Politik Tertinggi, dan kementerian pertahanan.”
Baca juga : Lingkaran Media Zionis Akui Kekuatan Kelompok Perlawanan Palestina
“Pemahaman terkait dengan [koalisi agresor yang dipimpin rezim Saudi adalah] menghentikan agresinya dan mencabut blokade,” tegasnya, seraya mengingatkan secara keras rezim pendudukan zionis untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat membahayakan rakyat Yaman, “Atau target sangat sensitif akan diserang.”
Houthi juga menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat berada di belakang agresi Yaman, dengan mengatakan bahwa tindakan apapun hanya datang di bawah arahannya. “Pesawat tidak bisa lepas landas dari Saudi untuk mengebom Yaman kecuali Amerika Serikat mengirimkan koordinatnya.”
Houthi juga menyinggung eksekusi massal terbaru yang dilakukan kerajaan Arab Saudi, di mana Riyadh membunuh 81 warga negara dan penduduknya dengan tuduhan “terorisme”. Pejabat Yaman itu mengatakan, apa yang terjadi adalah cermin dari arogansi, terorisme, dan kriminalitas rezim agresor Saudi.
“Kami menyarankan rezim Saudi untuk berhenti menumpahkan darah rakyat Yaman dan rakyat Arab Saudi,” pungkasnya mengenai topik tersebut.
Ia juga mengutuk setiap upaya normalisasi hubungan dengan pendudukan rezim palsu zionis, “Apakah di Turki, [Uni Emirat Arab] Emirates, Bahrain, Mesir, atau negara Arab lainnya.”
Baca juga : Rudal Perlawanan Palestina Hantam Tel Aviv