Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Abdul Malik Houthi: Sanksi dan Perpecahan itu Senjata Musuh

Abdul Malik Houthi: Sanksi dan Perpecahan itu Senjata Musuh

Abdul Malik Houthi: Sanksi dan Perpecahan itu Senjata Musuh

Sekretaris Jenderal Gerakan Ansarullah Yaman mengatakan bahwa musuh dalam perang Yaman menggunakan sanksi, menciptakan kesulitan ekonomi, dan memprovokasi perpecahan di antara orang-orang untuk keluar dari kekalahan di medan perang.

Rezim agresor Arab Saudi, sebagai bos koalisi yang didukung AS, telah melancarkan agresi militer dan pengepungan terhadap Yaman melalui darat, udara, dan laut sejak Maret 2015, berusaha menaikan kembali Presiden Yaman yang digulingkan Abdrabbuh Mansur Hadi ke tampuk kekuasaan, seperti dilansir ABNA24, Jumat (18/2).

Agresi militer brutal rezim Saudi tidak membuahkan hasil. Meski mereka telah membunuh dan melukai ratusan ribu warga Yaman, jutaan pengungsi, penghancuran infrastruktur negara, serta penyebaran kelaparan dan penyakit menular.

Baca juga : Hizbullah: Satu Tindakan Bodoh, Rezim Zionis Rasakan Rudal

Menurut Iran Press, “Abdul Malik Badruddin Houthi” pada Kamis malam, seraya menghargai posisi nasionalis suku Yaman di provinsi Marib dalam memerangi tentara bayaran koalisi agresor rezim Saudi-Emirat yang menyerang, menekankan bahwa “musuh kita berjuang untuk dominasi penuh atas Yaman dan karena itu kami menghadapi kesulitan, tapi kami masih dalam posisi berkuasa.”

Sekretaris Jenderal Gerakan Ansarullah Yaman menekankan bahwa bangsa Yaman telah benar-benar muncul sebagai pemenang hari ini, seraya menambahkan, “Amerika Serikat, rezim zionis, dan Inggris memaksa UEA meningkatkan ketegangan dan akibatnya membuatnya mendapat masalah, dan UEA adalah pecundang dengan eskalasi ketegangan ini.”

Menurut Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, tentara Yaman telah berhasil menargetkan daerah-daerah strategis sebagai tanggapan atas kejahatan koalisi agresor Saudi-Emirat dalam beberapa pekan terakhir, jauh di koloni Arab Saudi dan UEA.

Arab Saudi dan UEA berada dalam krisis yang sulit di Yaman. Perang Yaman telah sangat melelahkan koalisi agresor Saudi, dan selama lebih dari beberapa tahun, mereka telah terlibat dalam perang yang belum membuahkan hasil.

Di sisi lain, kekuatan rudal tentara Yaman dan Pasukan Komite Populer dengan rudal presisi balistik telah mampu mencapai kedalaman Arab Saudi, dan wilayah UEA, serta merebut wilayah kekuasaan pasukan musuh.

Baca juga : Ansarullah Tegaskan Pentingnya Melawan Amerika dan Zionis

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *