Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Empat Komandan Loyalis Agesor Saudi Membelot

Empat Komandan Loyalis Agesor Saudi Membelot

Empat Komandan Loyalis Agesor Saudi Membelot

Empat komandan tinggi milisi yang loyal pada eks rezim Yaman yang didukung monarki Saudi dilaporkan telah membelot dan bergabung dengan tentara Yaman dan Komite Populer sekutu mereka, yang terus meraih kemenangan yang menentukan dalam pertempuran melawan agresi yang dipimpin rezim Riyadh.

Pejabat dari Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman menerima kuartet itu yang melarikan diri dari barisan loyalis eks presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi lalu bergabung dengan tentara Yaman di bawah perjanjian rekonsiliasi, selama upacara di ibukota Sana’a pada Sabtu (12/2), menurut Asosiasi Pers Yaman (YPA).

Laporan itu menambahkan bahwa empat komandan tersebut adalah dua kolonel dan dua kapten. Mantan komandan milisi itu memuji posisi pemerintahan yang berbasis di Sana’a dan upaya mereka untuk mengakomodasi orang-orang yang kembali.

Mereka meminta milisi Yaman untuk mengambil keuntungan dari kesempatan rekonsiliasi yang ditawarkan oleh otoritas Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman untuk meninggalkan koalisi agresor yang dipimpin Saudi, dan sebagai gantinya melayani bangsa Yaman.

Secara terpisah, jaringan televisi Yaman, al-Masirah melaporkan lebih banyak serangan udara di negara yang dilanda perang pada Sabtu malam, seraya mengatakan bahwa jet rezim Saudi berulang kali membombardir berbagai situs di provinsi utara Hajjah dan Sa’ada.

Baca juga : Jihad Islam: Pada Perang Berikutnya, Seluruh Faksi Perlawanan Bakal Terlibat

Jet tempur Royal Saudi Air Force meluncurkan 16 serangan udara di distrik Harad di provinsi Hajjah, serta empat serangan di distrik Razih dan Kitaf wa Al Boqe’e di provinsi pegunungan Sa’ada. Tidak ada laporan tentang kemungkinan korban dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan.

Sementara itu, tentara koalisi militer pimpinan rezim Saudi dan tentara bayaran mereka telah melanggar kesepakatan gencatan senjata di provinsi pesisir barat Hudaydah 290 kali dalam 24 jam terakhir.

Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di Ruang Operasi Petugas Penghubung dan Koordinasi Yaman, TV al-Masirah melaporkan bahwa pelanggaran tersebut termasuk penerbangan pengintaian di atas distrik al-Jabaliyah dan Hays, 84 tuduhan pengeboman artileri, dan 186 insiden penembakan.

Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya, yang didukung oleh Amerika Serikat dan kekuatan Eropa, melancarkan agresi paling brutal terhadap Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan membawa pemerintahan “boneka” mereka, Hadi kembali berkuasa dan menghancurkan gerakan perlawanan Ansarullah yang populer.

Agresi biadab itu telah merenggut ratusan ribu nyawa warga Yaman dan jutaan lainnya cedera atau mengungsi. Dus telah menghancurkan infrastruktur Yaman dan menyebarkan kelaparan dan penyakit menular di sana.

Meskipun Arab Saudi terus-menerus membombardir negara miskin itu, angkatan bersenjata Yaman secara bertahap tumbuh lebih kuat dan kompak. Fakta ini membuat rezim Riyadh dan sekutunya, terutama monarki Uni Emirat Arab, terjebak di negara itu.

Baca juga : Hizbullah: Satu Tindakan Bodoh, Rezim Zionis Rasakan Rudal

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *