Pada 2021, ASN Terlibat Radikalisme Meningkat

Pada 2021, ASN Terlibat Radikalisme Meningkat

Staf Khusus Menteri PAN-RB Bidang Penanganan Radikalisme, Tony Surya Putra mengatakan bahwa jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbukti terlibat radikalisme pada 2021 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2020 terdapat 11 ASN yang terbukti melakukan kegiatan radikalisme melalui media sosial.

Total ditemukan 27 ASN yang terbukti melakukan pelanggaran radikalisme selama 2021. Jumlah itu didapat dari 91 aduan ke pihak pemerintah terkait dugaan ASN melakukan kegiatan radikalisme.

“Hasil dari investigasi yang melibatkan 11 Kementerian lembaga termasuk BNPT, BIN, sehingga dapat kita simpulkan ada 27 aparatur sipil negara yang terbukti melakukan pelanggaran radikalisme sebagaimana yang diatur dalam SKB 11 Kementerian lembaga dalam penanganan radikalisme yaitu 11 jenis pelanggaran radikalisme,” kata Tony seperti dikutip Tribun, Kamis (3/2).

Baca juga : PBB Tetapkan Pidato Bung Karno Sebagai Memori Kolektif Dunia

Pelanggaran tersebut di antaranya menyebarkan konten yang bermuatan SARA, konten yang memuat kebencian terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Pemerintah serta konten yang menyesatkan.

Menteri PAN-RN, Tjahjo Kumolo mengaku telah mengeluarkan rekomendasi pada para pejabat pembina kepegawaian baik itu di kementerian atau lembaga maupun pemerintah daerah baik provinsi, kota, Kabupaten, terhadap ASN yang terbukti melakukan kegiatan radikalisme,

Surat rekomendasi tersebut isinya meminta untuk segera dijatuhi hukuman disiplin.

“Harapannya, apa yang sudah ditangani oleh Satgas ini, ada dampak pencegahan terhadap aparatur sipil negara yang lain sehingga tidak melakukan kegiatan-kegiatan maupun aktif di media sosial terkait dengan adanya kegiatan radikalisme,” jelasnya.

Baca juga : Densus 88 Tangkap Anggota JI dan JAD