Internasional
Ansarullah: Yaman Balas Serangan Sampai Agresi Dihentikan
Ansarullah: Yaman Balas Serangan Sampai Agresi Dihentikan
Seorang pejabat senior Yaman bersumpah bahwa negara itu akan terus melakukan serangan balasan sampai pembebasan penuh dari momok invasi dan pengepungan yang didukung rezim arogan Amerika Serikat dan dipimpin rezim monarki Saudi.
Mohammed Bukhaiti, anggota Biro Politik gerakan perlawanan populer Yaman Houthi Ansarullah, membuat pernyataan pada Minggu (23/1) dalam sebuah wawancara eksklusif dengan jaringan televisi berbahasa Arab, al-Alam Iran.
Kerajaan Arab Saudi dan beberapa sekutunya telah mengagresi Yaman, negara termiskin di dunia Arab, sejak Maret 2015 dalam upaya yang gagal untuk mengubah struktur pemerintahannya yang mendukung mantan rezim “boneka” yang bersekutu dengan Riyadh, seperti dilansir Press TV.
Agresi brutal, dan pengepungan yang dilakukan para agresor, telah menewaskan ratusan ribu warga Yaman dan mengubah seluruh Yaman menjadi tempat krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Pasukan Yaman yang terdiri dari tentara Yaman dan pejuang sekutunya dari Komite Populer, telah bersumpah untuk tidak meletakkan senjata sampai mengusir semua pasukan asing.
Baca juga : Sengketa Antar Petinggi Zionis Makin Panas
“Operasi Yaman melawan negara-negara koalisi [agresor] akan berlanjut di tingkat domestik dan luar negeri sampai koalisi menghentikan agresi brutalnya dan mengakhiri blokade,” kata al-Bukhaiti.
Negara-negara agresor berusaha membelokkan opini publik internasional dari kekejaman mereka melalui sejumlah metode, katanya.
“Mereka pertama-tama menyangkal bertanggung jawab atas kejahatan mereka, tetapi kemudian mengakui keterlibatan mereka hanya untuk mengatakan bahwa mereka akan menyelidiki kekejaman itu,” kata pejabat itu.
Bukhaiti menolak klaim penjajah bahwa mereka menyerang negara miskin itu untuk membalas operasi pasukan Yaman.
Ia mengatakan para agresor menghujani Yaman dengan pemboman berat selama tiga tahun pertama perang, di mana negara itu tidak memiliki kekuatan pencegah yang digunakan sekarang untuk membalas serangan yang dipimpin rezim agresor Saudi.
“Para agresor biasa melakukan kejahatan seperti itu sejak hari pertama invasi selama tiga tahun [berturut-turut], jauh sebelum Yaman mampu membalas agresi dengan rudal balistik dan pesawat tak berawak,” kata pejabat Ansarullah.
Ia juga memuji serangan balik yang telah berhasil memaksa penjajah untuk mengurangi intensitas agresi militernya.
“Mereka yang mendukung negara-negara agresor, termasuk Arab Saudi dan UEA [dalam kejahatan mereka terhadap rakyat Yaman], adalah Amerika Serikat dan rezim zionis ‘Israel’, yang kehilangan semua nilai kemanusiaan,” kata Bukhaiti.
Kekejaman sedang dilakukan untuk memaksa Yaman menyerah dan beralih menjadi negara jajahan, tambahnya. “Tetapi kami memberi tahu mereka bahwa kekejaman ini akan membuahkan hasil yang berlawanan,” karena mereka akan mendorong lebih banyak tentara Yaman untuk bergabung ke medan perang melawan para agresor, pejabat itu menyimpulkan.
Baca juga : Sayyid Hasan Nasrallah: Perang Besar Bakal Hancurkan Rezim Zionis