Akhlak
Memerangi Hawa Nafsu
Memerangi Hawa Nafsu
Hawa nafsu adalah musuh terbesar kita. Ia senantiasa dalam keadaan berperang dengan akal. Ia mengambil inspirasi dari bisikan-bisikan setan, dan dengan bala tentaranya ia memerangi akal sehingga berhasil mengalahkan dan memadamkannya.
Adapun yang menjadi medan peperangannya ialah diri kita, yang menjadi tujuannya ialah mengusir para malaikat dari pemerintahan diri, nafs manusia, dan kemudian menyerahkan sepenuhnya dalam kekuasaan setan.
Baca juga : Rasulullah Menangis
Usaha mengalahkan musuh yang licik ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Di sini, amat diperlukan ketegasan, keteguhan, perlawanan, dan bahkan jihad untuk mengalahkannya. Itu pun bukan jihad yang hanya dilakukan satu hari, dua hari, atau setahun, melainkan jihad yang dilakukan secara terus menerus dan dengan sungguh-sungguh.
Untuk dapat menundukkan hawa nafsu dan mengontrol berbagai pikiran yang ada pada diri, kita harus berperang mati-matian. Kita harus mengambil inspirasi dari perintah-perintah Rasulullah saw dan para imam suci, bersegera membantu akal dan bala tentaranya, berdiri melawan kesewenangan-wenangan dan pembangkangan diri, serta menghancurkan dan memporakporandakan musuh, sehingga dengan begitu akal dapat memegang kendali kekuasaan pada pemerintahan diri.
Ibrahim Amini, Risalah Tasawuf Kitab Suci Para Pesuluk
Baca juga : Nasihat Imam Ja’far Seputar Adab Seorang Anak