Internasional
Sekjen Hizbullah: Saudi Raja Terorisme
Sekjen Hizbullah: Saudi Raja Terorisme
Sekretaris Jenderal Hizbullah Yang Mulia Sayyid Hassan Nasrallah menyampaikan pidatonya pada Senin malam (3/1). Pidato itu disiarkan televisi untuk peringatan tahun kedua kesyahidan komandan Pengawal Revolusi Islam [IRG] Pasukan Quds Letnan Jenderal Qassem Soleimani, Wakil Komandan Unit Mobilisasi Populer Irak Abu Mahdi Muhandis, dan para sahabatnya.
Martir Soleimani, Muhandis, dan rekan-rekan mereka dibunuh melalui serangan udara AS di Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020 ketika komandan anti-teror Iran itu sedang dalam kunjungan resmi ke Irak untuk bertemu perdana menteri Irak.
Kejahatan itu diperintahkan langsung oleh presiden AS saat itu, Donald Trump.
Dilansir dari ABNA24, di awal pidatonya, Sayyid Hassan menyampaikan belasungkawa pada seluruh umat Islam atas peringatan kesyahidan putri Nabi Muhammad (saw), Sayyidah Fathimah Zahra [as], dan mengucapkan selamat pada semua umat Muslim dan Kristiani atas peringatan kelahiran Nabi Isa [as] dan Tahun Baru.
Baca juga : Jihad Islam: Kami Terus Melawan Hingga Palestina Merdeka
Dalam pidatonya, Sayyid Hassan menyampaikan berbagai hal, salah satunya, menanggapi tuduhan Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz yang menggambarkan Hizbullah sebagai kelompok teroris. Sayyid Hasan mengatakan: “Teroris adalah orang yang mengirim ribuan takfiri Saudi ke Suriah dan Irak. Teroris adalah orang yang mengekspor ideologi Wahhabi ISIS ke seluruh dunia. Teroris adalah Anda yang telah mengobarkan perang selama tujuh tahun di Yaman, membunuh anak-anak dan wanita serta menghancurkan negara. Teroris adalah Anda yang mendukung AS dalam semua perangnya dan menampungnya di tanah dan pangkalan militer Anda untuk melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Beliau melanjutkan, teroris adalah orang yang menyandera ribuan warga Lebanon di negara-negara Teluk untuk mengancam Lebanon setiap hari. Teroris adalah orang yang mendanai semua kelompok teroris di Lebanon dan kawasan itu. Namun, “Hizbullah bukanlah teroris; Hizbullah adalah pembela perlawanan, partai nasional, manusiawi, dan terhormat yang membela bangsa, rakyat, dan kesuciannya. Hizbullah adalah teman Qassem Soleimani yang membuat kemenangan melawan teroris; ini Hizbullah.”
Pemimpin perlawanan menekankan bahwa Hizbullah mendapat kehormatan untuk menghadapi para pembunuh yang berkonspirasi melawan negara dan rakyat Lebanon. “Jelas bahwa masalah Arab Saudi adalah dengan mereka yang mencegah Lebanon diubah menjadi Sheikhdom setelah 2005, dengan mereka yang menentang ‘Kesepakatan Abad Ini’, dan mereka yang berkontribusi untuk mengalahkan skemanya di Suriah dan Irak.”
Beliau juga menyesalkan pengunduran diri menteri Lebanon yang bagaimana pun tidak akan mengubah sikap rezim monarki Arab Saudi, sebab persoalannya ada pada mereka yang mengalahkan skema rezim Saudi, dan menekankan bahwa dampak kejahatan Amerika-zionis di Lebanon tetap jelas.
Mengakhiri pidatonya, Sayyid Hasan Nasrallah meminta orang-orang untuk mengenali musuh, menambahkan bahwa darah yang tertumpah akan tetap mengalir di nadi putra dan cucu kita sampai pembebasan menyeluruh dari semua (wilayah) yang didiuduki Amerika dan rezim zionis.
Baca juga : Di Nablus, Perlawanan Palestina Terus Berlanjut