Kisah

Kiat Jadi Kaya

Seorang lelaki mendatangi Rasulullah saw untuk meminta bantuan keuangan. Namun sebelum ia sempat menyampaikan maksud hatinya itu, Rasulullah saw berkata, “Barangsiapa meminta hajat atau pertolongan dari kami, maka kami tentu membantunya. Namun apabila ia tidak meminta dan besar hati, maka Allah Swt akan menjadikannya kaya.” Demi mendengar nasihat Rasulullah saw tersebut, lelaki itu mengurungkan niatnya dan bergegas pulang.

Keesokan harinya, ia kembali mendatangi rumah Rasulullah saw dan kali ini pun ia pulang sebelum sempat menyampaikan hajatnya. Kejadian ini berulang hingga tiga kali. Di hari keempat, lelaki itu menyewa kapak dari seorang sahabatnya, kemudian menuju gurun pasir guna mengumpulkan kayu belukar.

Lalu kayu belukar itu dibawa ke pasar dan ditukar dengan satu setengah kilo gandum. Ia membawa pulang gandum itu ke rumah dan rotinya dimakan bersama keluarganya. Ia meneruskan pekerjaannya itu hingga berhasil membeli kapak dengan uangnya sendiri.

Di kemudian hari, ia bahkan mampu membeli dua ekor unta muda dan juga menggaji seorang pemuda. Singkatnya, ia menjadi kaya dan berkecukupan.

Suatu hari, ia menemui Rasulullah saw. Namun, sebelum mengatakan sesuatu, Rasulullah saw berkata kepadanya, “Bukankah sudah kukatakan bahwa barangsiapa meminta hajat kepada kami, maka kami akan membantunya, namun apabila ia kaya hati, niscaya Allah Swt akan menjadikannya berkecukupan.” (Biharul Anwar, jil. 75, hal. 108)

Baqir Khusru Syahi, Warisan Hikmah Biharul Anwar: Kisah-Kisah Sufistik