Sejarah
Rasulullah dan Racun
Rasulullah dan Racun
Pada tahun ketujuh Hijriah, dalam upaya melaksanakan perintah Rasulullah saw untuk menaklukkan Perang Khaibar, kaum muslimin mengepung benteng kaum Yahudi pembangkang. Dengan terbunuhnya Marhab, pendekar Yahudi yang termasyhur, di tangan Imam Ali as, benteng-benteng Yahudi berhasil dikuasai muslimin.
Saudari Marhab memutuskan meracuni Rasulullah saw dengan makanan yang dihadiahkan kepada Rasulullah saw. Ia memanggang dan memasak sejumlah daging dan kaki kambing, kemudian membubuhinya dengan racun. Setelah itu, ia memberikannya kepada Rasulullah saw sebagai hadiah.
Baca juga : Awal Rumah Tangga Imam Ali dan Sayyidah Fathimah
Rasulullah saw dan para sahabatnya berkumpul untuk menyantap masakan itu. Namun tatkala hendak menyantapnya, beliau saw mengetahui apa yang terjadi. Kemudian beliau memerintahkan para sahabatnya untuk berhenti makan. Beliau mengutus seseorang untuk menemui wanita Yahudi itu, dan membawanya ke hadapan beliau. Orang itu berangkat dan membawa wanita Yahudi itu ke hadapan Rasulullah saw.
Rasulullah saw bertanya kepada wanita itu, “Apakah daging kambing ini engkau campur dengan racun?”
Wanita ia menjawab, “Siapa yang memberitahumu tentang rahasia ini?”
Rasulullah saw bersabda, “Kaki kambing di tanganku itulah yang memberitahuku.”
Wanita menjawab, “Benar, aku membubuhinya dengan racun.”
Rasulullah saw bertanya, “Apa tujuanmu?”
Ia menjawab, “Saat itu aku berkata dalam hatiku sendiri bahwa seandainya ia seorang rasul, pasti racun ini tak akan mencelakakannya. Kalau bukan seorang rasul, kami niscaya akan terbebas darinya.”
Setelah mendengar jawaban itu, Rasulullah saw tidak jadi menghukumnya, melainkan malah memaafkannya.
Muhamad Muhamadi, Cerita-Cerita Hikmah
Baca juga : Detik-detik Pernikahan Imam Ali dan Sayyidah Fathimah