Kalam Islam
Adab Lahir Batin Membaca al-Quran
Adab Lahir Batin Membaca al-Quran
Orang yang ingin membaca kalam Ilahi, melembutkan hati yang keras dan menyembuhkan penyakit-penyakit ruhaninya dengan ayat-ayat Ilahiah serta berazam untuk mencapai kedudukan ukhrawi yang tinggi dan kesempurnaan insani dengan cahaya agung, seharusnya mempersiapkan segenap persyaratan lahiriah dan batiniahnya. Rawatlah adab fisik dan spiritualnya.
Akan tetapi, kebanyakan kita jarang membaca al-Quran. Kalaupun sekali-kali membacanya, kita cenderung lalai dengan makna dan maksudnya, perintah dan larangannya, serta ancaman dan peringatan kitab ini. Seolah-olah kita menganggap ayat-ayat yang menjelaskan neraka dan siksaan pedih atau surga dan berbagai kenikmatannya tidak ada hubungannya dengan kita.
Baca juga : Riya
Bukan hanya itu, konsentrasi kita saat membaca buku-buku cerita lebih baik ketimbang saat kita membaca al-Quran. Bahkan kita mengabaikan segenap adab lahiriah dalam membaca al-Quran.
Seorang pesuluk harus memasrahkan diri pada al-Quran. Begitu pula dalam kaitannya dengan hadis. tolak ukur untuk menentukan kebenaran dan kredibilitas sebuah hadis adalah merujukannya pada al-Quran sehingga semua hadis yang berseebrangan dengan al-Quran harus digugurkan. Selain itu, kebahagiaan dan kebinasaan manusia juga ditentukan oleh al-Quran.
Muhammad Reza Ramzi Awhadi, Cahaya Sufi: Imam Khomeini Terhadap 40 Soal Akhlak dan Irfan
Baca juga : Dakwah Rasulullah dan Wahyu Allah di Arafah