Sejarah
Kesatuan Dakwah Para Nabi
Kesatuan Dakwah Para Nabi
Syiah meyakini bahwa semua nabi mempunyai tujuan yang sama, yaitu membawa seluruh manusia pada kebahagiaan hakiki melalui iman kepada Allah Swt dan hari akhir, pengajaran dan pendidikan agama yang benar, serta memperkokoh prinsip-prinsip akhlak. Karena itu, kami menghormati semua nabi, seperti yang diajarkan al-Quran kepada kita.
Allah Swt berfirman: Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al-Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (QS. al-Baqarah: 285)
Baca juga : Kebangkitan Imam Husain, Simbol Perlawanan
Namun demikian, agama-agama samawi berkembang secara bertahap, seiring kesiapan manusia menerima ajaran-ajaran Tuhan. Semakin ke sini semakin sempurna dan semakin mendalam, hingga tiba giliran agama Islam yang merupakan agama terakhir dan tersempurna.
Allah Swt berfirman: … Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. al-Maidah: 3)
Prof. Nashir Makarim Syirazi, Akidah Kami: Tinjauan Singkat Teologi Syiah Dua Belas Imam
Baca juga : Muharram, Bulan Imam Husain