Al-Quran dan Hadis
Rasulullah Tidak Meminta Upah
Rasulullah Tidak Meminta Upah
Rasulullah saw tidak menginginkan upah apapun atas misi yang beliau sampaikan, bersama segala macam penderitaan yang beliau alami untuk itu, kecuali kecintaan terhadap Qurbanya. Dengan ini, al-Quran hendak menjaga garis akidah dan syariat agama melalui sentralisasi terhadap Ahlulbait.
Allah Swt berfirman: Itulah (karunia) yang diberitahukan Allah untuk menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.” Dan barangsiapa mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan kebaikan baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri. (QS. asy-Syura: 23)
Kalau saja Ahlulbait tidak memiliki kapasitas untuk menjamin konsistensi atau memimpin umat menuju jalan kesejahteraan, tiada pernah al-Quran dan Rasulullah saw menjadikan kecintaan terhadap mereka adalah satu-satunya upah beliau yang harus dipenuhi oleh umat.
Baca juga : Khutbah Jumat Perdana Rasulullah di Madinah
Dengan ini al-Quran ingin mewujudkan rasa tenteram bagi umat, yaitu saat mereka berpegang pada tali kecintaan terhadap Ahlulbait as dalam menerima Islam dari jalur mereka, baik syariat maupun akidah.
Penjelasan Rasulullah saw tentang ayat ini telah menanamkan kecintaan terhadap Ahlulbait di lubuk hati setiap Muslim. Kecintaan itu sangat nampak jelas dari panca indera setiap Muslim….
Juga dari apa yang ditinggalkan Ahlulbait untuk umat ini berupa hadis, fikih, tafsir, pemikiran, keterangan mengenai akidah, dan syariat, berikut arahan serta metode Ahlulbait dalam kepemimpinan politik.
Keutamaan dan kedudukan ini memiliki inti yang harus dicapai dan isyarat yang harus disadari oleh umat.
Organisasi Budaya dan Komunikasi Islam Republik Islam Iran, AhlulBait, Nama-nama Yang Terlupakan
Baca juga : Pemuda Tobat, Manusia Paling Dicinta Allah