Internasional
Drone Yaman Bombardir Sejumlah Sasaran Militer Saudi
Drone Yaman Bombardir Sejumlah Sasaran Militer Saudi
Tentara Yaman meluncurkan operasi militer dalam skala besar ke rezim agresor Arab Saudi, menargetkan pangkalan udara Khaled kerajaan Arab dan kilang minyak Aramco, sebagai pembalasan atas agresi brutal selama bertahun-tahun yang dilancarkan koalisi pimpinan rezim Saudi terhadap rakyat Yaman.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh jaringan televisi berbahasa Arab al-Masirah Yaman pada Sabtu (20/11) kemarin, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengumumkan keberhasilan pelaksanaan “Operasi Keseimbangan Pencegahan Kedelapan” dengan mengebom sejumlah sasaran militer dan posisi vital di Arab Saudi, dengan menggunakan 14 drone tempur yang dikembangkan di dalam negeri, seperti dilaporkan Press Tv.
Ia mengatakan empat drone Sammad-3 (Invincible-3) mengebom pangkalan udara King Khaled di dekat ibu kota Riyadh, seraya menambahkan bahwa empat drone Sammad-2 (Invincible-2) juga membom sasaran militer di Bandara Internasional King Abdullah di Jeddah dan kilang minyak Aramco, Jeddah.
Baca juga : Hizbullah Kecam Pembakaran al-Quran di Swedia
Secara terpisah, target militer di Bandara Internasional Abha di provinsi barat daya Arab Saudi Asir dibombardir oleh drone Sammad-3 dan lima drone Qasef-2K (Striker-2K) mengebom berbagai target militer di provinsi Abha, Jizan, dan Najran.
“Angkatan bersenjata Yaman menunjukkan secara nyata kemampuan mereka untuk melakukan lebih banyak operasi ofensif terhadap musuh rezim Saudi dan Emirat dalam kerangka pertahanan yang sah, negara dan tanah air Yaman,” kata Jenderal Saree lebih lanjut.
Ia juga menekankan bahwa “angkatan bersenjata Yaman, dengan bantuan Tuhan yang Maha Esa, akan menghadapi eskalasi dengan eskalasi sampai agresi berhenti dan pengepungan dicabut.”
Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya – termasuk Uni Emirat Arab (UEA) – melancarkan agresi brutal ke Yaman pada Maret 2015. Kampanye tersebut diluncurkan untuk melenyapkan gerakan Ansarullah yang populer dan mendudukan kembali mantan Presiden Yaman yang didukung Riyadh, Abd Rabbuh Mansur Hadi untuk kembali berkuasa.
Baca juga : Pejuang Palestina Terus Lancarkan Perlawanan di Tepi Barat