Al-Quran dan Hadis
Santun Memanggil Rasulullah
Takwa atau patuh melaksanakan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya adalah ciri khas orang yang benar-benar beriman. Tanpa takwa atau iman, jelaslah orang tersebut belum dapat disebut beriman jika tidak mengagungkan Rasulullah saw sebagai syiar yang menandakan kebesaran dan kemahakuasaan Allah Swt.
Kemudian Allah Swt melarang semua umat yang beriman memanggil atau menyebut nama nabi dan rasul-Nya dengan panggilan sebagaimana yang biasa mereka gunakan untuk memanggil atau menyebut nama sesama mereka sendiri.
Allah Swt berfirman: Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul (Muhammad) di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain). Sungguh, Allah mengetahui orang-orang yang keluar (secara) sembunyi-sembunyi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih. (QS. an-Nur: 63)
Larangan itu bukan sekadar pendidikan mengenal tatakrama dan sopan santun seperti yang biasanya diberikan orang tua kepada anak-anaknya. Lebih dari itu, larangan tersebut merupakan salah satu petunjuk yang jelas, bahwa Rasulullah saw bukan manusia biasa seperti kita.
Hamid Husaini, Keagungan Sayyidina Muhammad Rasulullah