Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Pentagon Panik

Pentagon mendesak staf diplomatik AS di seluruh dunia untuk segera mengevakuasi lingkungan mereka jika menemukan gejala yang berkaitan dengan Sindrom Havana yang misterius.

Peringatan itu muncul setelah CIA mengevakuasi seorang perwira intelijen AS yang bertugas di Serbia pekan lalu karena mengalami gejala Sindrom Havana. Sindrom ini sejenis serangan neurologis yang diklaim pemerintah AS telah menargetkan mata-mata dan diplomat negara yang ditempatkan di luar negeri, seperti dilaporkan Press TV.

“Kami perlu mempercayai personel kami yang akan maju,” kata seorang pejabat senior. “Orang-orang menghadapi gejala nyata. Kami sangat sadar bahwa orang-orang mengalami sesuatu yang sangat nyata, dan itu memiliki efek negatif yang nyata pada kesehatan mereka.”

“Dan kami melihat hasil kesehatan yang lebih baik, semakin cepat kami dapat menanggapinya,” tambah pejabat itu.

Penyakit itu, yang kemudian dikenal sebagai Sindrom Havana, pertama kali dilaporkan oleh diplomat Amerika di Kuba pada 2016.

Politisi, peneliti, dan pakar AS berspekulasi bahwa kondisi misterius itu disebabkan oleh senjata elektronik.

Gejala yang diderita konon termasuk sakit kepala, mual, kehilangan ingatan, vertigo, hidung berdarah, dan mendengar suara-suara aneh.

Pemerintah AS, hingga kini masih tidak tahu siapa yang mungkin berada di balik dugaan serangan atau memiliki kepastian terkait bagaimana serangan itu dilakukan.

“Dalam hal apakah kita sudah semakin dekat dengan misteri ini? Saya pikir jawabannya adalah ya, tetapi tidak cukup dekat untuk membuat penilaian analitis yang ditunggu-tunggu banyak orang,” kata Wakil Direktur CIA David Cohen pada awal September lalu.

Kabar ini memperburuk jaringan mata-mata AS di seluruh dunia, setelah sebelumnya sebuah telegram AS mengungkap jaringan informan CIA babak belur dengan ditangkapnya banyak informan mereka di seluruh dunia, seperti dilansir Sputniknews. Bahkan lusinan informan CIA dikabarkan dibunuh di China, sementara lainnya ditangkap atau menjadi agen ganda dengan berbalik melawan CIA.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *