Sejarah
Syahadah Hurr di Jalan Imam Husain
Hurr berkata, “Wahai putra Rasulullah, akulah orang pertama yang menghalangi jalanmu. Karena itu, perkenankan aku menjadi orang pertama yang terbunuh di jalanmu. Sehingga di hari kiamat kelak, aku menjadi orang pertama yang berjabat tangan dengan kakekmu.”
Maksudnya, Hurr berharap menjadi orang pertama yang maju ke medan perang dan berhadapan dengan musuh. Sebelum Hurr, sudah ada beberapa orang yang gugur sebagai syahid pada serangan umum pertama. Hurr maju ke medan perang. Ia berhasil membunuh lebih dari 40 orang musuh.
Lalu Hurr terjatuh dari kudanya. Bergegas Imam Husain as menjemput Hurr dan membawanya ke tengah pasukannya. Imam Husain as meletakkan kepala Hurr di pangkuanya. Lalu beliau membersihkan debu yang mengotori wajahnya.
Sedikit nyawa masih melekat di tubuh Hurr. Lalu Hurr membuka matanya. Ia menyadari kepalanya berada di pangkuan Imam Husain as. Hurr pun bertanya, “Wahai putra Rasulullah, apakah engkau ridha kepadaku?”
Imam Husain as menjawab, “Aku bangga dan ridha kepadamu.”
Mendengar itu, Hurr langsung gembira. Kemudian ia gugur sebagai syahid. Dan Imam Husain as dan para sahabatnya pun menangis.
Setelah kesyahidan Hurr, putra-putra dan saudaranya segera maju ke medan perang dan gugur sebagai syahid di barisan pasukan Imam Husain as.
Husain bin Ali, Mega Tragedi: Kronogi Lengkap Musibah Asyura