Internasional
Kerajaan Saudi Tertarik Rudal Zionis
Monarki Arab Saudi dilaporkan menghubungi Tel Aviv untuk kemungkinan pembelian sistem rudal militer buatan entitas penjajah apartheid itu.
Breaking Defense melaporkan bahwa mereka mengetahui langkah Saudi untuk membeli rudal dari rezim zionis karena sistem rudal Amerika yang telah lama diandalkan Kerajaan klan Saud itu telah dinon-aktifkan, seperti dilansir ABNA24, Kamis (16/9).
Sumber di sini telah mengkonfirmasi laporan the Associated Press akhir pekan lalu bahwa baterai THAAD dan Patriot Amerika diam-diam telah dikeluarkan dari Pangkalan Udara Pangeran Sultan, yang terletak di luar Riyadh.
Meskipun penarikan pertahanan udara dari wilayah tersebut diperkirakan telah dilakukan selama beberapa bulan, tidak jelas kapan aset AS itu akan dipindahkan ke tempat lain. Kini, sumber zionis mengatakan, monarki klan Saudi itu secara serius mempertimbangkan alternatifnya untuk membeli rudal militer dari mereka.
Secara khusus, Saudi sedang mempertimbangkan Iron Dome, yang diproduksi Rafael, yang diklaim ampuh melawan roket jarak pendek, atau Barak ER, yang diproduksi IAI, yang dirancang untuk mencegat rudal jelajah.
Sumber-sumber militer rezim zionis mengatakan kepada Breaking Defense bahwa kesepakatan seperti itu akan sangat realistis, selama kedua belah pihak menerima persetujuan dari Washington. Salah satu sumber menambahkan bahwa “ketertarikan Saudi pada sistem milik zionis telah mencapai fase yang sangat praktis.”
Sumber-sumber yang sama mengatakan bahwa Saudi telah melakukan pembicaraan tingkat rendah dengan rezim zionis selama beberapa tahun terakhir terkait sistem semacam itu. Namun pembicaraan itu mulai dilakukan lebih serius setelah semakin jelas bahwa Amerika akan menarik aset pertahanan udaranya dari monarki yang lahir dari rahim kolonial Inggris pada tahun 1930-an itu.